Negara Indonesia pada dewasa ini telah dilanda krisis multidimensi. Sebagai anak bangsa yang tidak mendengarkan hati nuraninya dalam berbuat disegala bidang misalnya ada anak suka membuly teman sekelasnya bahkan sampai ada yang bunuh diri karena dibuly.maka kita harus sikapi krisis multidimensi tersebut. Salah satunya dengan cara bermain peran pada siswa dikelas satu sekolah dasar. Sebelum berbicara tentang bermain peran ,penulis akan menerangkan tentang apa itu pendidikan karakter.
Pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Tujuan pendidikan karakter adalah untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang didalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut. Adapun nilai-nilai pembentuk karakter antara lain kejujuran, sikap toleransi,disiplin,kerja keras, kreatif, kemandirian, sikap demokratis, rasa ingin tahu, cinta tanah air, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, sikap bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli terhadap lingkungan.
Menanamkan pendidikan karakter sejak usia dini sangat diperlukan karena akan berpengaruh pada pola fikir dan kejiwaannya. hal ini akan terbawa sampai anak dewasa kelak. Untuk menanamkan pendidikan karakter pada siswa sekolah dasar penulis menggunakan metode role playing atau bermain peran.
Pengertian bermain peran adalah berperan atau memainkan peranan dalam dramatisasi masalah sosial atau psikologis.bermain peran adalah salah satu bentuk permainan pendidikan yang digunakan untuksa ini menjelaskan peranan, sikap, tingkah laku dan nilai dengan tujuan untuk menghayati perasaan sudut pandangan dan cara berfikir orang lain (depdikbud, 1964:171).
Pengertian bermain peran atau role playing menurut kamus Bahasa Indonesia (Badudu- Zain, 84) adalah mengambil bagian dalam melakukan suatu kegiatan yang menyenangkan baik dengan menggunakan alat atau tanpa alat.Penulis mengawali pembelajaran PKn pada kelas 1dengan mengajak siswa mengamati tayangan didepan kelas tentang sosialisasi terhadap temannya .
Tayangan pertama cara bersosialisasi yang baik dan tayangan kedua sosialisasi yang kurang baik. Setelah tayangan selesai anak diminta untuk memberikan pendapatnya dengan cara mengacungkan tangan. Selanjutnya anak dibuat kelompok, satu kelompok cukup 2 atau 3 anak saja.
Mereka diberi tugas bermain peran .Tugas pertama bermain peran cara bersosialisasi yang baik . dan tugas kedua bermain yang cara bersosialisasi yang tidak baik.Role Playing dilakukan didepan kelas per kelompok maju satu persatu . setelah semua maju guru memberi kesempatan untuk bertanya pada anak yang kurang jelas. Guru menjawab pertanyaan anak supaya anak mengerti .
Setelah pertanyaan selesai dijawab guru, menanggapi role playing yang dilaksanakan anak . Guru menanggapi tampilan role playing yang dilaksanakan berkelompok didepan kelas dan menjelaskan mana sosialisasi yang baik dan mana sosialisasi yang tidak baik atau kurang guru memberi hadiah atau reward pada kelompok yang penampilannya paling baik berupa kalimat pujian dan memberi dorongan supaya lebih baik pada kelompok yang masih kurang baik penampilannya. Diakhir pelajaran anak diberi tugas rumah untuk melaksanakan perbuatan yang baik dalam bersosialisasi. Pelaksanaan role playing ini menjadi lebih bermakna karena anak dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata Anak membutuhkan contoh konkrit untuk menerima pesan pembelajaran yang disampaikan.
Markiah, S.Pd. SD
Guru SD Negeri Kertojayan, Kec Grabag, Kab Purworejo