JATENGPOS.CO.ID, – Gerakan literasi yang sedang di galakkan pemerintah saat ini sudah sepatutnya kita dorong agar gerakan tersebut bisa berkembang dan membudaya di masyarakat terutama di lingkungan sekolah.Sudah sepatutnya agar peserta didik selalu kita dorong agar membudayakan literasi. Istilah literasi dalam bahasa latin yaitu Literatus yang artinya adalah orang yang belajar. Literasi merupakan seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Sejauh ini ada 9 macam literasi di anataranya literasi kesehatan, literasi finansial, literasi digital, literasi data, literasi kritikal, literasi visual, literasi teknologi, literasi statistik dan literasi informasi . Dalam kehidupan jaman sekarang ini, Literasi ini sangat penting dan sangat diperlukan dalam segala lini kehidupan manusia untuk berproses menjadi manusia yang lebih berpengetahuan dan berperadaban.
Berdasarkan data dari UNESCO bahwa Indonesia menempati peringkat 60 dari total 61 negara. Data tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi atau minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah. Beberapa penyebab rendahnya minat baca masyaraka Indonesia di antaranya adalah karena kebiasaan membaca belum di tanamkan sejak dini, kualitas sarana pendidikan yang masih minim dan produksi buku di Indonesia masih dianggap kurang.
Dalam dunia belajar di sekolah pun, budaya literasi peserta didik masih sangat rendah. Padahal fasilitas sudah disediakan seperti adanya buku-buku di perpustakaan, buku-buku di masing-masing kompetensi keahlian, dan adanya koneksi internet yang memudahkan mereka mengakses informasi.Adanya buku-buku di perpustakaan, mereka hanya memilih buku-buku fiksi untuk dibaca. Adanya buku-buku di masing-masing kompetensi keahlianpun hanya mereka anggap sebagai buku yang nantinya kalau dibaca akan membuat pusing saja sehingga mereka memilih tidak untuk membacanya. Adanya koneksi internet disekolah banyak yang hanya memanfaatkan untuk bermain game, buka Situs Penjulan Online, Facebook, download lagu-lagu. Mereka hanya akan menggunakan koneksi internet tersebut untuk mencari referensi materi jika mendapat tugas dari Pendidik / Guru. Minimnya budaya literasi di sekolah ini mengakibatkan mereka jadi buta informasi terutama informasi yang menunjang materi pembelajaran.
Dalam era digital seperti masa sekarang ini, metode yang cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran adalah literasi digital. Literasi digital merupakan kemampuan dasar secara teknis untuk menjalankan komputer dan internet yang di tambah dengan memahami serta mampu berpikir kritis dan juga melakukan evaluasi pada media digital dan bisa merancang konten komunikasi. Literasi digital ini diterapkan karena mengingat remaja saat ini sangat susah untuk di jauhkan dari gadget. Dengan adanya koneksi internet di sekolah, peserta didik kita arahkan untuk menggunakan gadget tersebut sebagai media untuk pembelajaran dengan cara Peserta didik kita beri tugas untuk mencari referensi / tema / materi berkaitan dengan pembelajaran, motivasi, inspirasi, pendidikan karakter dan lain sebagainya menggunakan gadget / Handphone.Selanjutnya mereka harusbaca terlebih dahulu, temukan inti / kesimpulan dari apa yang sudah mereka baca dan selanjutnya yang di harapkan mereka mampu menceritakan kembali apa yang sudah mereka baca / pelajari.
Kegiatan ini akan melatih anak untuk mampu menganalisa suatu cerita atau materi maupun kejadian sehingga mereka mampu menemukan inti / kesimpulan dari sebuah cerita dan berani mengungkapkan kesimpulan kepada teman-temannya. Ada kalanya seorang siswa masih belum berani untuk menyampaikan sesuatu di depan kelas. Dengan adanya kegiatan ini akan lebih banyak membantu anak untuk melatih keberanian berbicara atau menyampaikan sesuatu di depan kelas. Selain itu dalam kegiatan ini, anak yang tidak membaca secara langsung pun diharapkan paham dan mengerti dari apa yang sudah di sampaikan temannya.
Begitu pentingnya literasi, untuk itu marilah kita ajak anak-anak didik kita untuk senantiasa membudayakan literasi walaupun hanya sekedar melakukan satu jenis literasi saja seperti literasi digital.
Siti Fatimah, S.Kom