Tingkatkan Kemampuan Berbahasa Jawa dengan Pembiasaan Berbahasa Jawa di Rumah dalam Kehidupan Sehari – Hari

EKO SUSANTI, S.Pd.I, S.Pd, M.Si

Bahasa daerah merupakan salah satu kekayaan bangsa Indonesia dan menjadi tanggung jawab kita sebagai bangsa Indonesia untuk melestarikannya, karena jika bahasa daerah kita punah maka Indonesia akan kehilangan identitas diri bangsa. Salah satu bahasa daerah yang ada di Indonesia adalah bahasa Jawa. Bahasa Jawa adalah bahasa ibu yang menjadi bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Jawa. Bahasa Jawa juga merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan dan dijaga karena jika tidak, bahasa Jawa dapat terkikis dan semakin hilang dari Pulau Jawa.

                        Dalam kedudukannya sebagai bahasa daerah, bahasa Jawa memiliki fungsi sebagai lambang kebanggaan daerah, lambang identitas daerah, dan alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah (Khalim dalam Tubiyono, 2008).

Penggunaan bahasa Jawa sangat penting ketika kita ingin menjalin komunikasi dengan keluarga dan masyarakat yang memiliki latar belakang kedaerahan yang sama yaitu dari daerah Jawa Tengah khususnya,sehingga tidak sulit menemukan bahan obrolan, serta lebih mempererat hubungan satu sama lain.

Baca juga:  Muatan Karakter dalam PPkn Tingkatkan Kedisipinan Siswa

Bahasa Jawa memegang peranan yang sangat penting juga dalam kehidupan orang Jawa karena mengandung nilai budaya luhur orang Jawa. Pembelajaran bahasa Jawa di sekolah dasar dan menengah merupakan sarana pendidikan karakter. Menurut kurikulum muatan lokal, mata pelajaran bahasa Jawa sekarang menjadi mata pelajaran wajib.

iklan

( https://www.google.com/search?q=pentingnya+basa+jawa )

                        Memang bahasa Jawa sangat sulit tidak seperti bahasa yang lain.Dalam bahasa Jawa terdapat aturan – aturan  atau disebut dengan unggah – ungguh yang harus diterapkan misalnya, bahasa yang dipakai untuk sesama atau teman sebaya berbeda dengan bahasa yang dipakai untuk orang yang lebih tua atau orang yang kita hormati.Jika kita berbicara dengan teman sebaya kita menggunakan basa ngoko, sedangkan jika kita berbicara dengan orang yang lebih tua atau orang yang kita hormati kita menggunakan basa krama.Sebagai contoh kata makan untuk mengatakan aku sedang makan mengatakannya aku lagi mangan  untuk diri kita. Sedangkan untuk orang yang kita hormati misal Bapak sedang makan maka kita menggunakan basa krama Bapak lagi dhahar atau Bapak nembe dhahar. Banyak sekali kata – kata benda ataupun kata kerja yang awalnya basa ngoko menjadi basa krama jika digunakan untuk orang yang lebih tua ataupun yang kita hormati. Ngoko lunga ( pergi ) menjadi tindak, bali ( pulang ) menjadi kondur, ngombe ( minum ) menjadi ngunjuk dan masih banyak lagi kata kerja yang lain.Sedangkan kata benda yang digunakan untuk sebaya atau setara dengan kita tetapi beda dengan yang digunakan untuk orang yang lebih tua ataupun untuk yang kita hormati contohnya, tangan menjadi asta, sikil ( kaki ) menjadi samparan, rambut menjadi rekma, mripat ( mata ) menjadi soca dan masih banyak lagi.

Baca juga:  Kebangkitan Nasional, Masih Perlukah Nasionalisme ?

                        Kata – kata di atas merupakan contoh – contoh betapa sulitnya kita dalam berbahasa Jawa. Oleh karena itu untuk memudahkan kita menggunakan basa Jawa, sebaiknya bahasa Jawa juga diberikan di rumah atau di keluarga sebagai bahasa pengantar dan berkomunikasi dalam kehidupan sehari – hari. Dengan pembiasaan penggunaan bahasa Jawa di rumah siswa tentu akan lebih paham dan mengerti dan lama kelamaan tidak akan merasa sulit dalam berbahasa Jawa. Mari bersama – sama kita lestarikan bahasa Jawa agar tidak punah di negara Indonesia kita tercinta.

 

OLEH

EKO SUSANTI, S.Pd.I, S.Pd, M.Si

SD NEGERI SRONDOL WETAN 04

BANYUMANIK – SEMARANG

iklan