JATENGPOS.CO.ID, -Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Komunikasi yang dimaksud yaitu suatu proses penyampaian maksud pembicara kapada orang lain dengan menggunakan saluran tertentu. Maksud komunikasi dapat berupa pengungkapan pikiran, gagasan, ide, pendapat, persetujuan, keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain. Kemampuan berbicara merupakan kemampuan mengungkapkan buah pikiran kepada lawan bicara. Kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang mekanistis. Semakin banyak berlatih semakin dikuasai kemampuan itu. Tidak semua orang langsung tampil berbicara tanpa melalui proses latihan. Peningkatan kemampuan ini tidak hanya diperoleh dari sekolah saja, melainkan juga dapat diperolah melalui berbagai macam kegiatan seperti organisasi, seminar, diskusi, dan sebagainya.
Dalam kegiatan berbahasa, berbicara atau bercakap-cakap memainkan peranan penting. Hal itu disebabkan karena bahasa pada hakikatnya adalah bahasa lisan, sedangkan bahasa tulis hanyalah rekaman dari bahasa lisan itu. Oleh sebab itu, pengajaran berbicara menempati bagian yang penting dari pengajaran bahasa Indonesia.
Kemampuan berbicara mendeskripsikan secara lisan merupakan kemampuan memaparkan atau menggambarkan dengan kata-kata secara jelas dan terperinci melalui ucapan atau tutur kata. Kemampuan mendeskripsikan secara lisan ini sangat penting dimiliki siswa sebagai bekal untuk berkomunikasi di lingkungan masyarakat. Dalam kegiatan komunikasi dengan orang lain, manusia dituntut untuk dapat menggambarkan suatu objek, gagasan, atu pun ide yang dapat diterima oleh mitra tutur dengn jelas dan utuh. Pada kenyataannya, tidak semua siswa mampu menggambarkan atau memaparkan secara lisan pengetahuan atau gagasan dengan baik. Siswa seringkali merasa kesulitan saat melakukan pembelajaran mendeskripsikan secara lisan. Siswa akan lancar dalam mendeskripsikan sesuatu secara lisan apabila mempunyai perobjekharaan kosakata yang banyak. Kemampuan mendeskripsikan secara lisan ini harus dilatih dengan teknik pembelajaran yang menarik perhatian siswa.
Pengembangan kemampuan berbicara tidak dapat berdiri sendiri-aspek berbahasa lain. Oleh karena itu, penyajian latihan kemampuan berbicara, dalam hal ini khususnya pada kemampuan mendeskripsikan secara lisan objek, harus dipadukan dengan menyimak, membaca, dan menulis. Penyajian disajikan dengan kemampuan menyimak yaitu pada waktu siswa mendeskripsikan, maka siswa lain menyimak. Penyajian dipadukan dengan menulis karena sebelum siswa mendeskripsikan objek secara lisan, dia menulis pokok-pokok objek yang akan dideskripsikan dan akan dibacanya terlebih dahulu sebelum disampaikan kepada teman-temannya.
Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses komunikasi. Melalui proses komunikasi, pesan atau informasi dapat diserap dan dihayati orang lain. Agar proses komunikasi dapat berjalan lancer perlu digunakan suatu cara yang membentu proses komunikasi yang disebut teknik. Teknik yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran kemampuan berbicara mendeskripsikan objek adalah teknik permainan terka gambar. Kegiatan tersebut meliputi: 1) Guru menerangkan materi tentang mendeskripsikan objek secara lisan; 2) Guru dan siswa melakukan simulasi dan pemodelan mendeskripsikan objek secara lisan dengan teknik permainan terka gambar; 3) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan lima siswa; 4) Guru membagikan gambar kepada salah satu siswa; 5) Siswa secara individu mendeskripsikan objek secara lisan sesuai dengan gambar yang diberikan oleh guru; 6) Setiap kelompok berlomba untuk menerka gambar yang dideskripsikan; 7) Kelompok yang paling banyak menerka gambar dengan benar, kelompok itulah yang menjadi pemenangnya.
Listiana Dewi, S.Pd
Guru SDN 03 Wonorejo Gondangrejo Karanganyar