JATENGPOS.CO.ID, Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang dipelajari pada jenjang SD . Bahasa ndonesia mengaitkan empat keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Menurut sumarno (2018:19) Standar kompetensi Bahasa Indonesia adalah program untuk mengembangkan pengetahuaan, keterampilan bahasa, dan sikap positif terhadap Bahasa Indonesia, serta menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan. Salah satu materi Bahasa Indonesia pada siswa kelas VI adalah Teks Penjelasan (Explanasi) ilmiah. Materi ini bisa dilihat pada KD 4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi dari teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah secara lisan, tulis, dan visual dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif.
Ada berbagai masalah dihadapi siswa kelas VI dalam aktivitas pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN Wonotingal Kecamatan Candisari Kota Semarang yang dapat mempengaruhi peningkatan prestasi belajar siswa. Siswa masih takut dalam bertanya, menjawab, dan memberikan tanggapan dalam kegiatan pembelajaran menjadikan aktifitas yang berlangsung terkesan hanya searah (teacher center). Siswa lebih mudah merasa jenuh sehingga Hasil nilai rata rata pembelajaran Bahasa Indonesia yang diperoleh siswa masih tergolong rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan media belajar menarik supaya mampu meningkatkan keaktifan dan ketuntasan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Menurut Ikhsanudin (2010:35) metode Estafet Writing lebih cocok jika digunakan untuk pembelajaran menulis karena dapat memotivasi antar siswa secara kelompok dibanding belajar secara individu. Metode estafet writing yaitu salah satu metode yang mempunyai tujuan agar peserta didik merasakan bahwa belajar merupakan sebuah kegiatan yang menyenangkan. Penerapan metode yang tepat, memungkinkan feedback dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran lebih hidup.
Menurut pendapat Munaji (2012:14), pembelajaran dengan metode estafet writing adalah pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menulis sebuah teks secara bergantian atau secara estafet. Metode pembelajaran estafet writing menerapkan langkah-langkah sebagai berikut: Pertama, siswa bekerja secara berkelompok untuk menentukan sebuah tema yang akan dikembangkan menjadi sebuah teks eksplanasi yang. Kedua, Setelah siswa menyelesaikan penggalan karangan tersebut, mereka diminta untuk menyerahkan kertas yang berisi hasil karangan teks explanasi karya kelompokyang sudah selesai kepada guru kemudian guru membagikannya kembali secara acak. Ketiga, kelompok yang mendapat kertas yang berisi karangan bertugas membaca hasil tulisan yang telah diacak dan kemudian setiap siswa diminta melanjutkan sambungan teks explanasi dengan kata kata mereka sendiri. Keempat, Setelah kegiatan selesai, guru meminta siswa mengumpulkan kertas tersebut. Langkah penutup, guru bersama siswa menyimpulkan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Proses pembelajaran dinyatakan berhasil dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa. Dari hasil pembelajaran Bahasa Indonesia pada KD. 4.2 tentang penyajian hasil teks explanasi secara tertulis di SDN Wonotingal Kecamatan Candisari Kota Semarang dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan Metode Estafet Writing. Peningkatan rata rata penilaian harian menggunakan metode ini bisa mencapai angka ketuntasan hingga 87,5 %. Selain itu aktifitas pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas pun menjadi aktif karena seluruh siswa ikut berpartisipasi dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran Bahasa Indonesialebih terasa menyenangkan.
Nama : Kristiani Rina Sugianti, S.Pd
Unit Kerja : SD Negeri Wonotingal Kec. Candisari Kota Semarang