Pembelajaran setelah pandemi merupakan sebuah tantangan yang sangat berat bagi semua pendidik di semua tingkat sekolah formal. Setelah selama beberapa tahun siswa tidak belajar secara intensif di bangku sekolah secara real atau luring, serta penggunaan handpone dalam pembelajaran. Sehingga permasalahan ini berakibat kepada kurangnya kemampuan siswa untuk mengekspresikan, mengkomunikasikan dan merespon kemampuan berbahasa dengan baik. Terutama dalam Bahasa Inggris, siswa hampir tidak banyak memiliki kosakata atau vocabulary yang memadai untuk memulai pembelajaran di kelas. Terutama bagi siswa yang saat di Sekolah Dasar tidak mendapatkan pembelajaran Bahasa Inggris. Permasalahan ini terjadi juga pada siswa kelas 8 SMP Negeri 2 Pedan, Klaten. Keraf (1991: 24) mengemukakan bahwa kosakata atau pembendaharaan kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah bahasa. Hatch & Brown (1995) mengatakan bahwa vocabulary mengacu pada daftar atau kumpulan kata untuk bahasa tertentu atau daftar atau kumpulan kata yang mungkin digunakan oleh setiap penutur bahasa. Vocabulary adalah jenis- jenis kata yaitu kata benda, sifat, maupun kata kerja yang mana kata tersebut digunakan dalam penggunaan bahasa.
Untuk belajar suatu bahasa siswa harus terlebih dahulu memiliki kosa kata yang memadai, sehingga lebih mudah memahami dan menyerap pembelajaran dengan lebih mudah. Kemampuan mengenal huruf merupakan tahap perkembangan dari anak tidak tahu menjadi tahu tentang keterkaitan bentuk dan bunyi huruf, sehingga anak dapat mengetahui bentuk huruf dan memaknainya (Etianingsih, 2016 : 2). Menurut Novia Desta (2016), permainan edukasi adalah permainan yang dibuat dengan tujuan pembelajaran yang bukan hanya bermaksud menghibur, sehingga diharapkan bisa menambah wawasan pengetahuan. Pertama-tama guru membuat kartu alfabet (alphabet cards). Kedua, guru dan siswa bermain kartu huruf kilat. Dengan menunjukkan dan menampilkan sekilas kartu huruf yang berisi abjad dan mengkaitkan dengan tema pembelajaran hari itu juga. Ketiga, anak menjawab dengan kata yang tepat yang sesuai dengan kartu huruf tersebut dalam Bahasa Inggris. Keempat, guru mendengarkan jawaban dari anak dan memilih siapa yang menjawab dengan tepat. Sehingga dengan menerapkan belajar sambil bermain tersebut anak lebih mudah menyerap banyak kosa kata dengan menyenangkan dan lebih siap dalam pembelajaran materi Bahasa Inggris lebih lanjut. Setelah menerapkan permainan edukasi diatas terbukti bahwa kemampuan kosa kata siswa lebih meningkat secara signifikan.
OLEH :
EKO SUPRAPTI, S.Pd
Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 2 Pedan, Klaten