Ketrampilan menulis puisi bagian dari ekspresi sastra dalam standar kompetensi bahasa Indonesia. Keberadaan kompetensi ini didalam kurikulum menunjukkan bahwa penguasaan terhadap ketrampilan menulis puisi ini sangat penting dan diperlukan. Ketrampilan menulis puisi menuntut kemampuan siswa untuk menuangkan ide,gagasan,pikiran dan perasaan sehingga mampu menciptakan puisi yang dapat dinikmati oleh orang lain. Namun kemampuan menulis puisi siswa saat ini masih memprihatinkan dan sangat minim. Harus diakui pembelajaran menulis puisi kurang menarik bagi sebagian siswa. Penyebabnya antara lain kurangnya motivasi siswa,media pembelajaran yang terbatas,model pembelajaran yang kurang menyenangkan dan siswa tidak dapat menemukan idenya sendiri.Hal tersebut juga terjadi pada pembelajaran menulis puisi pada siswa MTsNegeri 2 Grobogan.Siswa ketika diberi tugas menulis puisi masih mengalami kesulitan. Oleh karena itu guna memudahkan siswa menulis puisi, penulis menggunakan MOL ( Media Objek Langsung ).
Media pembelajaran sangat diperlukan dalam pembelajaran bahasa Indonesia termasuk dalam aspek menulis puisi. Sudiman ( 2009:4) menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurka pesan sehingga dapat merangsang pikiran,perasaan,perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.Terbatasnya media pembelajaran akan mengakibatkan lemahnya kompetensi siswa dalam menulis puisi.Begitu juga sebaliknya media mendukung namun guru tidak memanfaatkan media tersebut maka hal ini menyebabkan siswa cenderung jenuh,bosan dan tidak tertarik terhadap pembelajaran menulis puisi.Untuk itu guru dituntut mampu menggunakan media yang tepat untuk pembelajaran menulis puisi .Penulis menawarkan MOL ( Media Objek Langsung ) yang tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun karena MOL dapat ditemukan di manapun tanpa harus membeli tapi memberi inspirasi,inilah keunggulan MOL dan akan sangat membantu siswa keluar dari kesulitan-kesulitan serta memudahkan siswa menemukan ide.Dengan adanya media pembelajaran /MOL maka kegiatan pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif dan efisien serta menyenangkan.
Pembelajaran menulis puisi dengan MOL (Media Objek Langsung ) ini mengajak siswa mengamati objek lingkungan secara langsung. Lingkungan di MTsNegeri 2 Grobogan sangatlah mendukung karena MTs Negeri 2 Grobogan satu – satunya Madrasah yang diakui pertama kali sebagai Madrasah Adiwiyata di Kabupaten Grobogan sehingga ketersediaan media cukup lengkap,ada Boarding School ( Pondok Pesantren), green hause,hutan jati,kolam ikan,taman bunga,apotek hidup,hasil karya dari limbah dll. Siswa tinggal memilih mana yang akan dijadikan media menulis puisi. Adapun langkah-langkahnya ,1.Siswa diajak keluar kelas untuk mengamati objek langsung,Jika siswa ingin menulis puisi religi dapat ke mushola atau ke pondok pesantren . Jika ingin menulis keindahan alam dapat melihat taman,hutan dll sesuai dengan tema dan judul yang diinginkan 2.Dari pengamatan objek langsung siswa dapat menentukan kata kunci berdasarkan apa yang dilihat / diamati. Misal melihat Al-Qur’an, sajadah,air wudhu yang gemercik,bunga,kupu-kupu,dedaunan dll maka kata itulah sebagai kata kunci 3. Kata kunci tersebut kemudian dikembangkan menjadi kalimat / larik puisi 4. Kalimat /larik-larik puisi tersebut lalu di rangkai ,disusun menjadi satu kesatuan dalam bait yang disebut puisi .Jadilah puisi.
Penggunaan MOL (Media Objek Langsung ) di MTs Negeri 2 Grobogan mampu mendongkrak ketrampilan menulis puisi siswa dibanding dengan pembelajaran sebelum menggunakan MOL. Dengan MOL siswa tidak lagi kesulitan menemukan ide,siswa merasa senang ,antusias,rileks /tidak tegang seperti saat di kelas,lebih kreatif dan variatif memilih diksi bahkan siswa sudah padai berimajenasi membumbui puisinya dengan beragam majas sehingga terciptalah puisi yang menarik dan dapat dinikmati oleh orang lain. MOL terbukti mampu tingkatkan ketrampilan menulis puisi siswa.
Siti Nurul Lasmi,S.Pd.
Guru Bahasa Indonesia
MTs Negeri 2 Grobogan