Tahun pelajaran 2021/2022 sudah berlangsung satu bulan. Belum ada juga tanda-tanda siswa akan kembali belajar tatap muka. Media online sebagai penghubung antara guru dan siswa. Guru memberi tugas dan siswa mengerjakan selanjutnya dikirim. Begitu seterusnya sampai saat ini. Virus covid-19 membawa dampak yang sangat besar dalam dunia pendidikan. Banyak guru yang bingung dan mengeluh tentang cara yang efektif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa harus belajar dan mengerjakan semua tugas dari rumah. Seperti yang terjadi di SD Negeri 3 Karanganyar, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan.
Sebagai pemimpin pengajaran (instructional leadership) kepala sekolah bertanggung jawab menggerakkan dan mengarahkan segenap potensi guru untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Berkaitan tugas kepala sekolah, Nurtain (1989:84-85) menegaskan bahwa kedudukan kepala sekolah sebagai administrator sekolah, pemimpin pengajaran, dan supervisor. Sebagai administrator, kepala sekolah bertugas mendayagunakan sumber daya yang tersedia meliputi: pengelolaan kesiswaan, pengelolaan personel, pengelolaan sarana, pengelolaan keuangan, pengelolaan hubungan sekolah dan masrayakat.
Supervisi merupakan bagian dari pengelolaan pendidikan. Jika di sekolah biasa disebut pembinaan guru. Kegiatan supervisi pada prinsipnya merupakan kegiatan kepala sekolah dalam membantu dan melayani guru. Tujuannya membuat guru menjadi lebih bermutu dan selanjutnya diharapkan terbentuk situasi proses belajar mengajar yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Melaui supervisi tujuan pembelajaran tercapai dan guru merasa nyaman dengan kondisi yang ada.
Menurut Mulyasa (2003) menjelaskan bahwa dalam pelaksanaannya sering digunakan secara bergantian dengan istilah pengawasan, pemeriksaan, dan inspeksi. Pengawasan dapat diartikan sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai (Handoko, 1992). Pengawasan juga dapat diartikan suatu kegiatan untuk melakukan pengamatan agar pekerjaan dilakukan sesuai dengan ketentuan. Pemeriksaan dimaksudkan untuk melihat suatu kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai tujuan.
Keluhan dari guru tentang kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran membuat kepala sekolah harus mencari solusi yang tepat. Akhirnya dilakukan supervisi kunjungan kelas untuk mengetahui semua masalah pembelajaran yang terjadi di kelasnya masing-masing. Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan menjadi lancar tanpa keluhan lagi.
Menurut Sahertian dan Mataheru (1985:85), supervisi kunjungan kelas merupakan salah satu pendekatan supervisi individual. Supervisi kelas adalah kegiatan kepala sekolah/pengawas sekolah mengunjungi kelas tempat guru melaksanakan pembelajaran. Kepala sekolah maupun pengawas dalam melaksanakan supervisi kepada guru di kelas dilengkapi dengan lembar observasi/kuesioner yang dijadikan alat ukur keberhasilan guru dalam membelajarkan siswa. Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Sutisna (1993:268) bahwa supervisi kunjungan kelas adalah pengamatan yang dilakukan oleh kepala sekolah atau pengawas terhadap guru yang sedang mengajar dan melihat alat, metode, dan sarana belajar lainnya di kelas.
Kepala sekolah mengumpulkan guru terlebih dahulu sebelum melaksanakan supervisi kelas. Guru menyampaikan tentang kesulitan pembelajaran yang ada di SD Negeri 3 Karanganyar. Media online membuat pembelajaran berjalan kurang lancar. Solusi terbaik adalah siswa bisa mengirimkan tugas atau belajar bersama secara berkelompok. Penggunaan handphone secara bersama-sama.
Dengan adanya solusi tersebut diharapkan guru akan mampu memperbaiki kinerjanya dalam pembelajaran. Supervisi kunjungan kelas yang dilakukan kepala sekolah di SD Negeri 3 Karanganyar membawa dampak yang baik terhadap kinerja guru. Kinerja guru meningkat dengan adanya solusi yang tepat.
Oleh : Sri Soelastri, S.Pd.,M.Pd
Kepala SDN 3 Karanganyar, Kec. Purwodadi Kab. Grobogan