Tingkatkan Kreativitas Belajar Peserta Didik dengan Mind Map

Puji Nur Utami, S. Pt. Guru SMP Negeri 3 Purwodadi Kab. Grobogan
Puji Nur Utami, S. Pt. Guru SMP Negeri 3 Purwodadi Kab. Grobogan

Penetapan model pembelajaran hingga implementasinya di kelas akan berhasil jika guru mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menjadikan peserta didik dalam situasi belajar yang sesungguhnya. Motivasi belajar adalah unsur pendukung, bahkan merupakan bagian penting yang perlu diperhatiannya, sebab motivasi belajar peserta didik meningkat apabila materi disajikan dengan menarik, dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan membawa manfaat bagi peserta didik.

Selama ini kenyataannya menunjukkan bahwa penguasaan kompetensi peserta didik dalam memahami materi, terkadang masih jauh dari harapan. Pembelajaranpun hanya dilakukan dengan memberikan penjelasan tentang materi, kemudian peserta didik diminta mengerjakan soal yang diberikan sebagai alat evaluasi hasil belajar yang telah dilakukan. Tentu saja hasil yang diharapkan tidak sesuai dengan tujuan belajar yang dari awal kita tetapkan, lagipula kegiatan belajar seperti ini menyebabkan kejenuhan bagi peserta didik di dalam kelas.

Permasalahan seperti di atas perlu dicari solusi atau pemecahan. Salah satu pemecahan masalah tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran mind map. Mind artinya pikiran, dan map artinya membuat peta. Jadi, mind map adalah membuat peta pikiran (peta konsep). Mind map adalah model yang terstruktur dan efektif untuk membantu peserta didik dan guru dalam menyelesaikan proses pembelajaran dengan baik, karena mind map menstimulasi otak kanan dan otak kiri secara sinergis. Teori Ansabel menyatakan bahwa faktor paling penting yang mempengaruhi pembelajaran adalah hal-hal yang telah diketahui peserta didik. Jadi, supaya belajar menjadi bermakna, konsep baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang ada dalam struktur kognitif peserta didik. Berkenaan dengan itu, cara untuk mengetahui konsep-konsep yang telah dimiliki peserta didik supaya belajar bermakna dapat dilakukan dengan pertolongan peta konsep (mind map). Mind map adalah diagram yang cara kerjanya sesuai dengan cara kerja otak dan membantu peserta didik untuk berpikir, membayangkan, mengingat, merencanakan, dan memilah informasi. Proses pemetaan pikiran melibatkan kombinasi unik yaitu antara citra, warna, dan pengaturan visual-spasial yang terbukti secara signifikan meningkatkan daya ingat jika dibandingkan dengan metode konvensional mencatat dan belajar dengan hafalan.

Baca juga:  CIRC Tingkatkan Kreatifitas Belajar Matematika

Dalam standar proses pendidikan, pembelajaran didesain untuk membelajarkan peserta didik. Artinya, sistem pembelajaran menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar atau pembelajaran berorientasi aktivitas peserta didik. Dengan menggunakan metode mind map akan mendorong kreativitas dan memungkinkan bagi guru dan peserta didik untuk menghasilkan ide-ide baru. Mind map juga mencakup gambaran besar dan perpustakaan ikon untuk mengatalisasi kreativitas. Tata letak ruang membantu guru dan peserta didik mendapatkan gambaran yang lebih baik dan membuat koneksi baru yang lebih terlihat sehingga guru dan peserta didik dapat membuat jumlah tak terbatas pemikiran, ide, link, dan asosiasi pada setiap topik.

iklan

Interaksi edukatif idealnya dibangun guru berdasarkan penerapan aktivitas peserta didik, yaitu belajar sambil melakukan. Dengan mempertimbangkan teori yang melandasi dan didukung dengan strategi belajar yang sesuai, digunakanlah model mind map sebagai bagian dari kegiatan belajar mengajar. Prinsip-prinsip pembelajaran dengan model ini yaitu melibatkan peserta didik secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Model ini menekankan pada pengalaman peserta didik secara langsung yang berkenaan dengan kompetensi yang harus dikuasai, menyediakan pendekatan multisensori bagi peserta didik ketika pembelajaran, seperti: mendengar, merasa, dan mencipta objek-objek yang dipelajari untuk merangsang kreativitas belajar. Mind map membantu guru dan peserta didik lebih kreatif, karena dapat mengingat dengan lebih baik, belajar lebih cepat, dan lebih efisien.

Baca juga:  Galakkan Interaksi Siswa dengan Al Qur’an Melalui Jum’at Rohani

Puji Nur Utami, S. Pt.
Guru SMP Negeri 3 Purwodadi Kab. Grobogan

iklan