Pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang menggabungkan suatu konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda dengan harapan siswa akan belajar lebih baik dan bermakna. (Majid 2014 : 87). Pernyataan tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Sholehah (2017) yang menyatakan bahwa pembelajaran tematik dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan materi dari beberapa mata pelajaran menjadi satu tema atau topik pembahasan tertentu.
Berdasarkan beberapa pengertian pembelajaran tematik menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari pembelajaran tematik yaitu pengintegrasian suatu materi dari beberapa mata pelajaran menjadi suatu tema atau topik pembelajaran sehingga siswa akan belajar lebih baik dan bermakna. Karakteristik pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered) artinya siswa lebih banyak berperan aktif dan menempatkan dirinya sebagai objek belajar. Sedangkan guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Yaitu memberi kemudahan kapada siswanya dalam melakukan aktivitas belajar.
Aktivitas belajar siswa akan mempengaruhi minat anak dalam mengikuti pembelajaran. Minat merupakan masalah yang paling penting di dalam pendidikan, apalagi bila dikaitkan dengan aktivitas seseorang dalam kehidupan seharihari. Minat yang ada pada diri seseorang akan memberi gambaran dalam aktivitas untuk mencapai suatu tujuan.Minat merupakan suatu keinginan yang dimiliki oleh seseorang secara sadar. Minat tersebut mendorong seseorang untuk memperoleh subyek khusus, aktifitas, pemahaman, dan ketrampilan untuk tujuan perhatian ataupun pencapaian yang diinginkan oleh oleh seseorang tersebut. Minat juga berkaitan dengan perasaan seseorang tentang suka atau senang terhadap suatu objek atau aktivitas. Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (2006: 583).
Permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran siswa kelas V SDN 04 Tegalmlati pada pembelajaran Tema 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia diketahui hasil belajar siswa masih rendah, belum tercapainya ketuntasan klasikal kelasnya, hal ini disebabkan kurangnya minat belajar siswa,masih banyak siswa yang belum fokus dalam kegiatan pembelajaran,siswa jenuh dengan pembelajaran dengan menggunakan ceramah sehingga masih banyak siswa yang ramai dikelas. Dengan melihat permasalahan tersebut guru berusaha memperbaiki pembelajaranya yaitu dengan menggunakan metode model webbed.
Model webbed atau model jaring laba–laba merupakan model dengan menggunakan pendekatan tematik, baru kemudian dikembangkan sub–sub tema dengan memperhatikan kaitannya dengan bidang – bidang studi terkait (Sa’ud, Udin Syaefuddin;2009). Model pembelajaran terpadu tipe webbed ini merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan pendekatan antar bidang studi. Kegiatan pembelajaran diawali dengan pemberian tema, kemudian tema tersebut dikaitkan pada beberapa materi pada pelajaran berbeda sehingga berbentuk seperti jaring laba-laba. Model ini terkenal dengan sebutan tematik, dan biasa digunakan di tingkat Sekolah Dasar (SD).
Kelebihan dari model webbed (jaring laba-laba), meliputi : (a) Penyeleksian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk belajar ; (b) Lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman ; (c) Memudahkan perencanaan ; (d) Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa ; (e) Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda yang terkait.
Langkah untuk membuat rancangan pembelajaran terpadu dengan model webbed (jaring laba-laba) yaitu: (a) Mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator setiap bidang pengembangan untuk masing-masing kelompok usia ; (b) Mengidentifikasi tema dan subtema dan memetakannya dalam jaring tema ; (c) Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang pengembangan melalui tema dan subtema ; (d) Menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan mengacu pada indikator yang akan dicapai dan subtema yang dipilih ; (e) Menyusun Rencana Kegiatan Mingguan ; (f) Menyusun Rencana Kegiatan Harian.
Dalam kegiatan pembelajaran terlihat menyenangkan sehingga siswa tidak jenuh, siswa menjadi lebih aktif dan dan antusias dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, sehingga tercipta hasil pembelajaran yang maksimal. Penggunan Metode ini tampaknya sangat bermanfaat guna meningkatkan minat belajar siswa.sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat dan tercapai ketuntasan klasikal kelasnya.
Oleh :
Uswatun Khasanah,S.Pd.SD
Guru SD Negeri 04 Tegalmlati
Pemalang