Keterampilan memproduksi teks merupakan kegiatan yang kompleks dan produktif. Memproduksi teks dapat juga diartikan dengan kegiatan menuangkan ide, gagasan, pikiran, dan perasaan yang akan disampaikan kepada orang lain melalui bahasa tulis untuk dipahami secara tepat seperti yang dimaksud oleh penulis.
Keterampilan menulis berbeda dengan jenis keterampilan berbahasa lainnya khususnya di dalam materi pelajaran teks laporan hasil observasi atau teks LHO.
Keterampilan menulis merupakan kegiatan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai medianya. Sejalan dengan itu, Akhadiah [Abidin 2012: 181]memandang bahwa “menulis adalah sebuah proses, yaitu proses penuangan gagasan atau ide ke dalam bahasa tulis, yang dalam praktiknya proses menulis diwujudkan dalam beberapa tahapan yang merupakan satu sistem yang utuh.” Dengan memiliki kemampuan menulis, siswa dapat mengkomunikasikan ide, dan pengalamannya ke berbagai pihak.
Namun, pada kenyataannya keterampilan peserta didik dalam menulis masih kurang. Hal ini terlihat pada pembelajaran keterampilan menulis dengan [KD] 4.2 mengkonstruksikan teks laporan dengan memperhatikan isi dan aspek kebahasaan baik lesan maupun tulis,khususnya di kelas x SMK Negeri 1 Kismantoro belum sepenuhnya tuntas. Permasalahan lain yang terlihat adalah kurangnya partisipasi perserta didik dalam mengikuti pembelajaran menulis khususnya memproduksi teks laporan hasil observasi juga menjadi kendala. Guru masih menggunakan pendekatan konvensional dalam pembelajaran menulis. Hal tersebut mengakibatkan peserta didik menganggap bahwa pelajaran yang sulit serta membosankan.
Untuk dapat meningkatkan kemampuan menulis khususnya menulis teks laporan hasil observasi pada peserta didik kelas x SMK Negeri 1 Kismantoro perlu digunakan metode pembelajaran di luar kelas ini, perserta didik secara langsung diajak berinteraksi dengan objek yang akan dijadikan bahan untuk memproduksi teks laporan hasil observasi, sehingga proses melaporkan suatu objek akan menjadi lebih jelas dan nyata. Metode ini digunakan untuk merangsang dan kreasi dan imajinasi peserta didk agar dapat menuangkan ide, pikiran, maupun gagasannya kedalam bentuk tulisan laporan hasil observasi. Penerapan pembelajaran Outdoor Activity dilaksanakan dalam tiga tahap.
Pada tahap awal guru melakukan pendalaman materi teks laporan hasil observasi, dan menyampaikan kalau pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi akan dilakukan di luar kelas serta menyampaikan tata tertib pembelajaran Outdoor Activity. Tahap kedua [inti], pada tahap ini siswa diajak keluar kelas menuju lokasi pembelajaran yang sejuk hijau, dan indah. Di lokasi pembelajaran siswa diminta untuk menulis teks laporan hasil observasi berdasarkan pikiran, perasaan, dan pengalaman pada saat melakukan observasi berdasarkan struktur, ciri kebahasan, dan isi teks laporan hasil observasi.
Berdasarkan hasil analisi, pembelajaran menggunakan metode Outdoor Actvity mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran, keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan, serta menyelesaikan semua tugas menulis teks laporan hasil observasi dengan baik. Selain itu peningkatan motivasi juga tampak setiap individu memiliki kesempatan unik untuk mengembangkan kreatifitas dan inisiatif personal.
Ternyata dengan metode Ourdoor Actvity, peserta didik pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi dalam menulis teks laporan hasil observasi secara baik. Secara pribadi, peserata didik dalam proses belajar mengajar dapat berkerja secara bebas. Memberikan semangat untuk berinisiatif,kreatif, dan aktif. Peserta didk mempunyai rasa percaya diri dan lebih semangat dalam belajar . Bahkan dapat belajar untuk memecahkan menangani suatu masalah serta mengembangkan antusiasme dan menyenangkan untuk siswa.
Sri Sukiyati S.Pd
SMK Negeri 1 Kismantoro Wonogiri
