Guru merupakan komponen yang sangat penting dalam pendidikan. Berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran di sekolah tergantung pada peran guru bagaimana cara mengelolanya. Siswa-siswa yang berprestasi pada umumnya memiliki akses untuk berkembang dengan lebih baik dibawah bimbingan guru-guru yang profesional serta memiliki kemampuan intelektual dan dan kreatifitas yang tinggi.
Sebagai praktisi yang merupakan ujung tombak dalam kegiatan pendidikan, guru tentu pernah menghadapi permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Permasalahan pembelajaran bukan saja ada pada siswa, tetapi bisa pula berkenaan dengan fasilitas belajar, sistem evaluasi, guru, dan bahkan sekolah. Seperti permasalahan-permasalahan yang terjadi pada siswa kelas IV SD Negeri Simpar. Salah satu permasalahan yang ada di SD Negeri Simpar, kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung yaitu banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal matematika. Untuk itu penulis akan berusaha memberikan Bantuan Bimbingan Belajar Kelompok ( B3K) yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut Arikunto (1995) menyebutkan bahwa prestasi belajar adalah tingkat pencapaian yang telah dicapai anak didik atau siswa terhadap tujuan yang telah ditetapkan oleh masing-masing bidang studi, setelah mengikuti program pengajaran dalam waktu tertentu.
Guna menunjukkan adanya prestasi tertentu diperlukan adanya sebuah indikator. Apakah materi yang diberikan sudah dikuasai anak didik atau belum. Setelah mengetahui indikator prestasi belajar di atas, guru perlu pula mengetahui bagaimana kiat menetapkan ketuntasan minimal (KKM) untuk keberhasilan belajar para siswanya. Hal ini penting karena mempertimbangkan batas terendah prestasi siswa yang dianggap berhasil.
Berhasil tidaknya siswa belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut antara lain IQ, bakat, minat, serta potensi lain yang ada pada diri individu tersebut. Disamping faktor internal, faktor lain yang tak kalah penting adalah lingkungan (environment) dan instrument/ sarana dan prasarana. Strategi mengajar dan metode mengajar yang dipilih oleh guru juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
. Penulis melakukan tes intelegensi terhadap siswa kelas IV yang berjumlah 28 anak tahun 2018. Tujuan tes Intelegensi tersebut untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar matematika pada siswa kelas IV SD Negeri Simpar¸ Tretep, Temanggung. Selain untuk mengetahui tingkat kecerdasan anak, juga berfungsi sebagai penentuan dalam pembuatan kelompok. Penulis akan membagi siswa menjadi dua kelompok yaitu antara grup control dan grup eksperimen yang telah diuji kesamaan variabilitasnya.
Selanjutnya kelompok belajar dari grup control melakukan belajar kelompok secara mandiri, sedangkan kelompok grup eksperrimen melakukan belajar kelompok dengan diberi bantuan bimbingan belajar oleh guru dalam waktu tertentu, kemudian diberikan tes yang kedua. Dari hasil tes tersebut anak yang memiliki IQ lebih tinggi , secara umum juga mendapat nilai prestasi yang lebih tinggi dibandingkan anak yang memiliki IQ rendah. Disisi lain yaitu grup eksperimen melakukan belajar kelompok dengan mendapatkan bantuan bimbingan belajar dari guru. Ternyata hasil prestasinya jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan prestasi yang diperoleh oleh grup kontrol.
Dari hasil penelitian tersebut ternyata ada hubungan antara IQ dan prestasi belajar matematika pada siswa. Selain itu, ada hubungan antara pemberian bantuan bimbingan belajar kelompok (B3K) terhadap prestasi belajar matematika pada siswa, hanya saja kelompok belajar yang mendapat bantuan bimbingan belajar, hasilnya lebih meningkat 80 % dibandingkan kelompok belajar tanpa mendapat bantuan bimbingan belajar.
EDI SUCIPTO, S.Pd.
SD Negeri Simpar, Tretep, Temanggung