Tingkatkan Semangat Belajar Siswa melalui Permainan Tradisional

Sunardi, S.Pd. Guru SMP Negeri 3 Jatisrono
Sunardi, S.Pd. Guru SMP Negeri 3 Jatisrono

Negara Indonesia yang amat kita cintai ini baru saja menjadi tuan rumah dalam pesta olahraga terbesar di Asia yakni Asian Games. Kita patut berbangga hati karena setelah 56 tahun lamanya, akhirnya Indonesia dipercaya kembali untuk menjadi tuan rumah bagi ajang olahraga bergengsi yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali dan diikuti oleh atlet-atlet dari seluruhAsia. Indonesia sendiri berhasil menyabet emas sebanyak …..

Dalam acara tersebut cabang olahraga pencak silat adalah penyumbang emas terbanyak bagi Indonesia. Pencak silat merupakan satu dari sekian banyak olahraga tradisional asli dari Indonesia, warisan dari nenek moyang bangsa kita.

Indonesia sebenarnya memiliki berbagai macam permainan dan olahraga tradisional. Generasi milineal kebawah tentu mengetahui hal tersebut. Beberapa permainan tradisional asli Indonesia diantaranya yaitu Pencak Silat, Sudamanda/Engklek, Lompat Batu, Egrang, Bakiak, Tarik Tambang, Balap Karung, Karapan Sapi, dan masih banyak lagi. Namun karena perkembangan zaman dan pengaruh budaya akhirnya permainan-permainan tersebut tergerus. Anak-anak Indonesia zaman now tidak pernah tau cara memainkan permainan-permainan tersebut, bahkan namanya saja terasa asing bagi mereka. Hal itu dikarenakan anak-anak generasi alfaini lahir di era teknologi yang telah berkembang pesat. Mereka lebih akrab dengan gadget dari pada dengan anak tetangga sebelah. Mereka lebih suka bermain game di handphone dari pada pergi bermain di luar bersama sebayanya,

Baca juga:  SKM TingkatkanMinat Baca Siswa

            Melihat kondisi yang cukup memprihatinkan tersebut,malu rasanya jika kita hanya diam tak ambil tindakan. Berbagai permainan atau olahraga tradisional yang merupakan wujud dari kekayaan budaya bangsa ini wajib kita lestarikan bersama. Seluruh rakyat Indonesia memiliki kewajiban yang sama akan hal ini. Bila dikaitkan dengan profesi penulis yang merupakan seorang pendidik, cara penulis bergerak dalam upaya pelestarian permainan tradisional adalah mengaplikasikan permainan-permainan tradisional tersebut dalam pembelajaran.


Sebagai seorang pendidik kita harusnya tidak hanya berfokus pada kemampuan siswa dalam menguasai materi saja. Kita perlu menyisipkan permainan-permainan dalam pembelajaran di kelas. Dalam hal ini yang kita bahas adalah permainan tradisional. Memasukkan permainan tradisional dalam kegiatan pembelajaran, selain dapat melestarikan budaya juga akan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Siswa yang merasa senang saat belajar akan berpengaruh besar pada kualitas belajar mereka. Semakin guru mampu menyajikan pelajaran yang menghibur, maka motivasi dan semangat belajar siswa pun akan semakin meningkat.

Baca juga:  Art For Economic, Mengapa Tidak ?

            Selain bersifat menghibur, permainan tradisional biasanya juga bersifat menantang atau challenging Hadirnya tantangan membuat para siswa menjadi lebih bergairah dalam menerima pelajaran. Dengan begitu, mereka akan memiliki semangat yang lebih dalam menerima pelajaran. Mereka juga akan selalu menanti-nanti saat pembelajaran tersebut, sehingga tidak akan ada lagi istilah pelajaran yang menakutkan dan menjemukan bagi siswa. Maka dari itu ayo ciptakan suasana pembelajaran yang penuh semangat melalui permainan tradisional.

Sunardi, S.Pd.

Guru SMP Negeri 3 Jatisrono