Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam atau sains merupakan pendidikan bidang studi dengan alam semesta serta segala proses yang terjadi di dalamnya sebagai objeknya. Oleh karena itu, perkembangan IPA sangat erat kaitannya dengan perkembangan teknologi, maka pendidikan IPA berkaitan pula dengan perkembangan teknologi serta manfaatnya bagi masyarakat. Melalui pendidikan IPA diharapkan peserta didik memahami proses dan produk sains, nilai sains, memiliki sikap ilmiah dan dapat menjadi warga yang beramal serta tanggap terhadap masalah lingkungan (FIP-UPI, 2009 : 187).
Pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 1 Plantaran Kaliwungu Selatan KD 5.1 tentang mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) dengan materi pesawat sederhana. Hasil analisis ulangan harian nilai terendah 40, nilai tertinggi 80 dan niali rata-rata 58,8. Dari 42 siswa hanya 10 siswa yang mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Rendahnya proses dan hasil belajar IPA disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah penggunaan metode yang kurang tepat dan kurang menarik. Oleh karena itu diperlukan penggunakan model pembelajaran yang tepat.
Penulis melakukan penelitian di kelas V SD negeri 1 Plantaran Kaliwungu Selatan dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS). Penelitian dilakukan selama tiga bulan dari bulan Januari sampai dengan Maret 2019 dan dilaksanakan dua siklus.
Model pembelajaran Think Pair Share merupakan model pembelajaran yang bertujuan untuk membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dan bersemangat dalam belajar,terkait dengan belum berhasilnya pembelajaran IPA di SD Negeri 1 Plantaran, penulis berupaya untuk menerapkan model pembelajaran Think Pair Share sebagai salah satu pembelajaran yang bermuara pada kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Menurut Huda (2013: 206) Model pembelajaran Think Pair Share banyak manfaatnya dalam peningkatan hasil belajar siswa yaitu memungkinkan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain, mengoptimalkan partisipasi siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain. Skill-skill yang umumnya dibutuhkan dalam strategi ini adalah sharing informasi, bertanya, meringkas gagasan oranglain, dan paraphrasing.
Menurut Hanafiah, dkk., (2010: 46) langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share yaitu satu guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang akan dicapai. Dua peserta didik diminta untuk berpikir tentang materi atau permasalahan yang disampaikan oleh guru. Tiga peserta didik diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing. Empat guru memimpin pleno kecil diskusi, setiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya. Lima guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa. Enam penutup.
Dari hasil penelitian siswa kelas V SD Negeri 1 Plantaran Kaliwungu Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 42 siswa terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Dengan penggunaan metode pembelajaran Thik Pair Share (TPS) materi pesawat sederhana terdapat peningkatan rata-rata hasil belajar siklus satu 66,40 dan pada siklus dua meningkat menjadi 82,38. Dari hasil penelitian tersebut diatas penulis memberikan saran sebaiknya guru lebih membuka wawasan dengan cara membaca dan melakukan sharing teman satu profesi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran semua mata pelajaran. Mengguakan model-model pembelajaran inovatf yang dapat membuat siswa aktif, kreatif dan mampu bekerjasama dengan teman lainnya.
NUR KOSIAH, S.Pd.SD
Guru SDN 1 Plantaran Kec. Kaliwungu selatan Kab. Kendal