Proses kegiatan belajar mengajar bercirikan empat hal yaitu mengalami dan eksplorasi, interaksi, komunikasi dan refleksi. Belajar PAI memerlukan keterampilan dari seorang guru agar siswa mudah memahami materi yang diberikan guru. Untuk dapat menguasai materi pelajaran PAI dibutuhkan aktivitas belajar yang tinggi. Siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi bercirikan aktif melakukan pengamatan, intensitas membaca tinggi, senang berlatih menyelesaikan soal-soal, berani mengemukaan pendapat, berani mempresentasikan hasil diskusi, bergairah dalam berdiskusi, serta rajin membuat rangkuman materi pembelajaran. Aktivitas belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Siswa dengan aktivitas belajar tinggi akan lebih mudah dalam menerima dan memahami materi dalam proses belajarnya, sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya. Aktivitas penting dalam menetukan seberapa banyak siswa akan belajar dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa banyak menyerap informasi yang disajikan kepada mereka. Proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas merupakan aktivitas mentransformasikan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan (Martinis Yamin, 2007: 75).
Tapi pada realita yang ada hasil belajar peserta didik pada materi Iman Kepada Malaikat belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Masih banyak peserta didik hasil belajarnya menurun, seperti di sekolah penulis yaitu di SMP Negeri 1 Ngrampal Sragen. Salah satu kendala penyebab menurunnya hasil belajar yaitu metode yang kurang tepat dalam pembelajaran di kelas, khusunya pada mata pelajaran PAI materi Iman Kepada Malaikat. Maka penulis mempunyai mencoba solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut dengan metode Think Pair Share (TPS).
Think Pair Share adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif. Tipe Think Pair Share adalah salah satu cara untuk menciptakan kerja sama siswa dalam kelompoknya, serta memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain (Ibrahim, dkk, 2005: 26). Siswa diberikan kesempatan untuk berpikir dalam memecahkan suatu masalah dan melakukan kerja sama dengan teman sebaya serta mentransfer pengetahuan yang dimilikinya. Kegiatan tersebut disajikan dalam bentuk diskusi kelompok kecil dengan harapan seluruh siswa dapat aktif dalam pembelajaran. TPS (Think Pair Share) merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Menurut Arends (1997) bahwa Think Pair Share merupakan suatu metode yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Prosedur yang digunakan dalam Think Pair Share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu. Siswa diberikan keleluasaan tanggung jawab untuk mengelola dan membahas materi yang sedang dihadapinya.
Penulis sebagai guru PAI di SMP N 1 Ngrampal Sragen kelas VII memanfaatkan model Think Pair Share pada materi iman kepada malaikat Allah. Adapun Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah pertama guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai yaitu iman kepada malaikat Allah. Selanjutnya guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan iman kepada malaikat Allah, seperti “Siapakah malaikat itu?” kemudian guru memberikan waktu kepada siswa untuk berpikir sendiri atas jawaban atau permasalahan yang disajikan. Kegiatan Pairing, guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan yang telah mereka peroleh informasi tentang nama malaikat beserta tugasnya. Selanjutnya Sharing, yaitu guru meminta siswa untuk mengutarakan hasil pemikiran dari materi iman kepada malaikat Allah, guru memimpin diskusi kecil, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya, guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan yakni sifat-sifat perilaku malaikat, nama malaikat beserta tugasnya. Terakhir siswa bersama guru membuat kesimpulan.
Dengan metode TPS ini diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI pada materi Iman Kepada Malaikat.
Purwantini, S.Pd.I
Guru SMP Negeri 1 Ngrampal Sragen