TTS Tingkatkan Minat Belajar IPS

Hadi Utomo, S.Pd Guru SMP Negeri 1 Kedungjati, Grobogan
Hadi Utomo, S.Pd Guru SMP Negeri 1 Kedungjati, Grobogan

Mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) adalah mata pelajaran yang materinya bersifat hafalan. Misalnya pada mata pelajaran sejarah , seperti nama pahlawan, nama raja, tahun, nama tempat, asal kesenian daerah dan masih banyak lagi yang lainnya. Padahal peserta didik sekarang malas disuruh menghafalkan. Apalagi jika mata pelajaran IPS itu jadwalnya pada jam terakhir. Pada jam tersebut kondisi siswa biasanya sudah lelah, lapar, mengantuk dan sudah malas untuk menerima pelajaran. Hal ini terjadi di kelas 7F SMP Negeri 1 Kedungjati, semester genap tahun pelajaran 2018/2019. Jadwal pelajaran IPS pada kelas tersebut hari Rabu jatuh pada jam terakhir.

Hal tersebut di atas merupakan masalah bagi penulis selaku guru IPS dalam pembelajaran di kelasnya, untuk itu guru harus mencari solusi agar proses belajar mengajar di kelasnya dapat berjalan aktif, efektif dan menyenangkan. Dalam kondisi seperti tersebut di atas kurang tepat kalau seorang guru menerapkan metode ceramah dalam pembelajaran. Guru harus memilih metode yang tepat untuk pembelajaran pada jam-jam terakhir. Memang banyak pendekatan atau metode dalam pembelajaran. Guru bisa saja memberikan tugas berupa latihan soal-soal dari LKS (Lembar Kerja Siswa) atau soal-soal yang dibuat oleh guru sendiri. Tetapi kadang-kadang peserta didik merasa bosan apalagi kalau soal-soal tersebut membutuhkan jawaban yang panjang. Biasanya peserta didik inginnya mengerjakan soal-soal pilihan ganda.

Baca juga:  PSI Kepala Sekolah Tingkatkan Penyusunan RPP

Sebagai seorang guru yang mempunyai predikat guru profesional dan telah memilki sertifikat pendidik, harus dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi di kelasnya. Oleh karena itu penulis sebagai guru IPS mencoba mengatasi masalah tersebut dengan memberikan soal-soal latihan dalam bentuk TTS (Teka Teki Silang). Soal TTS yang penulis buat disesuaikan dengan materi pada Kompetensi Dasar yang sedang dipelajari oleh peserta didik. Tentunya juga disesuaikan dengan indikator soal yang telah dirumuskan pada kisi-kisi di dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Penerapan pembelajaran dengan pemberian tugas dalam bentuk TTS mula-mula diberikan secara kelompok. Guru membentuk kelompok di mana setiap kelompok beranggotakan empat orang. Masing-masing kelompok dibagikan lembar TTS dan setelah selesai dikerjakan dalam waktu yang telah ditentukan kemudian dikumpulkan untuk dicocokkan dengan cara ditukarkan dengan kelompok lain. Pada pertemuan berikutnya satu kelompok cukup dua orang yaitu TTS dikerjakan dengan teman satu meja dan setelah selesai dikerjakan, ditukarkan dengan kelompok lain untuk dicocokkan. Untuk pertemuan tahap berikutnya tugas TTS yang diberikan tidak kerjakan secara kelompok tapi dikerjakan secara individu. Ternyata pembelajaran dengan memberikan tugas dalam bentuk TTS membuat peserta didik lebih aktif dan lebih senang. Dengan cara tersebut juga membuat peserta didik tidak mengantuk, karena mereka harus berpikir mengasah otak untuk mengisi kotak-kotak sesuai pertanyaannya. Guru juga dapat memberikan soal-soal ulangan dalam bentuk TTS.

Baca juga:  Belajar Berpikir Kritis dengan Berita Televisi

Jadi salah satu cara untuk mengatasi peserta didik yang kurang berminat belajar pada pelajaran jam terakhir dapat dilakukan dengan menggunakan teknik TTS. Ulangan harian juga dapat menggunakan soal dalam bentuk TTS. Pembelajaran dengan menggunakan TTS membuat peserta didik belajar aktif, efektif, menyenangkan dan meningkatkan minat peserta didik dalam belajar IPS. Dan ternyata pembelajaran dengan menggunakan TTS dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Guru professional harus dapat mengatasi setiap masalah yang dihadapinya di kelasnya.

iklan


Hadi Utomo, S.Pd
Guru SMP Negeri 1 Kedungjati, Grobogan

iklan