Belajar IPA terutama materi Biologi bagi sebagian besar siswa merupakan pelajaran yang masuk dalam kategori sulit dan membosankan karena penuh dengan hafalan. Terutama bagi siswa kelas 7 yang baru berada pada masa transisi dari sekolah dasar ke sekolah lanjutan pertama. Demikin juga yang terjadi pada guru bahwasanya hal ini merupakan suatu tantangan dalam menyajikan pembelajaran. Terutama memberikan sajian materi yang menarik dan membuat siswa merasa senang untuk mempelajarinya tanpa terbebani.
Dalam hal ini materi klasifikasi makhluk hidup merupakan materi yang mengharuskan siswa menghafal. Pada materi ini juga terdapat banyak nama latin yang masih terasa asing untuk diucapkan dan diingat. Ini terjadi pada siswa kelas 7E dan 7F SMP Negeri 1 Kedungjati, ketika mereka diminta maju ke depan untuk menghafal tak ada satupun yang bergerak maju, sehingga pembelajaran tidak berjalan lancar. Hal ini disebabkan karena siswa merasa susah untuk menghafal nama latin karena terasa asing. Kesulitan tersebut juga ditunjang oleh kurangnya media yang digunakan guru saat mengajar. Sehingga hal ini menjadi tantangan guru untuk mencari solusi terbaik dalam mempermudah ingatan siswa.
Oleh sebab itu penulis menggunakan media teka-teki silang (TTS) untuk mempermudah siswa dalam mengingat materi pelajaran khususnya hafalan tentang klasifikasi makhluk hidup. Menurut (http://id.wikipedia.org/wiki/Teka-teki silang) teka teki silang atau disingkat TTS adalah suatu permainan dimana kita harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang diberikan. Adnan (2008) menegaskan bahwa games adalah materi untuk memotivasi diri secara nyata dan merupakan daya penarik yang kuat.
Adapun teknik dalam menggunakan media TTS sangatlah mudah. Langkah pertama guru harus menerangkan materi klasifikasi makhluk hidup ke dalam media TTS karena mengingat merupakan hal yang sudah biasa mereka lihat dan segala umur pasti menyukainya. Selanjutnya kita merancang jawaban dan soal yang berkaitan dengan materi tersebut dan kita masukkan dalam aplikasi TTS serta kita cetak berupa lembar kerja siswa. Pada pembelajaran selanjutnya kita bentuk kelompok-kelompok kecil dan dijelaskan cara mengisi TTS dengan mengacu pertanyaan mendatar dan menurun. Langkah berikutnya guru berikan lembar kerja tiap kelompok untuk dikerjakan bersama-sama sesuai dengan batasan waktu yang kita berikan. Setelah itu siswa diminta menghafal apa yang mereka isikan di lembar kerja berupa TTS tadi
Penerapan media TTS telah penulis terapkan di kelas 7E dan 7F. Ternyata mendapatkan hal yang begitu mengejutkan bagi penulis. Pada sesi presentasi di mana siswa diminta mempresentasikan hasil pekerjaannya dengan menghafalkan apa yang mereka isikan di TTS tadi ternyata siswa berebut maju dan hafalan mereka mayoritas sedikitnya 10 jawaban benar dari 15 hafalan klasifikasi makhluk hidup.
Setelah melihat hasil pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran dengan media TTS di SMP Negeri I Kedungjati, penulis menyarankan agar digunakan guru mata pelajaran IPA untuk meningkatkan minat siswa dalam menghafal. Berkaitan dengan hal tersebut penulis berkeyakinan bahwa dengan media TTS siswa menjadi tertantang untuk bisa mengisi kotak demi kotak sampai selesai terdorong rasa senang bermain game. Selain itu dengan TTS kita dapat memberikan pertanyaan dengan materi yang lebih luas sehingga merangsang siswa untuk membaca lebih banyak lagi.
Endriani Tulus Prasetyowati,S.Pd
Guru SMP Negeri 1 Kedungjati