Pembelajaran bahasa indonesia dalam kurikulum 2013, mengembangkan kemampuan dan keterampilan menalar siswa dengan meningkatkan pengetahuan tentang jenis, kaedah, dan konteks suatu teks. Kemampuan dan keterampilan menalar siswa yang di tekankan dalam kurikulum 2013 tidak terlepas dari keterampilan berbahasa siswa. Keterampilan bahasa meliputi empat komponen yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat komponen keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan satu sama lain, keempatnya dibutuhkan dalam proses pembelajaran bahasa indonesia.
Keterampilan menulis di bandingkan dengan tiga keterampilan berbahasa yang lain lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa yang berkelanjutan sekalipun. Hal ini di karenakan keterampilan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi tulisan. Baik unsur bahasa maupun unsur isi haruslah terjalin sedemikian rupa sehingga menghasilkan tulisan yang runtut dan padu.
Pada dasarnya menulis bukan hanya berupa melahirkan pikiran atau perasaan saja, melainkan juga merupakan pengungkapan ide, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis. Oleh karena itu, menulis bukanlah merupakan kegiatan yang sederhana dan tidak perlu dipelajari, tetapi justru dikuasai.
Untuk mendapatkan suatu hasil pembelajara yang baik maka guru atau pendidik harus bisa memfasilitasi dengan cara menggunakan strategi belajar yang dapat merangsang anak untuk aktif dalam pembelajaran. Guru yang kreatif senantiasa menciptakan lingkungan belajar yang konduksif dan mencari pendekatan baru untuk memecahkan masalah tidak terpaku pada strategi atau sumber belajar yang monoton, melainkan memilih strategi pembelajaran yang menarik dan bermakna.
Selain metode yang kurang menarik, dalam pemilihan strategi guru juga masih banyak yang belum melakukan variasi dan inovasi. Guru hanya mengandalkan buku teks pelajaran dan LKS. Padahal jika melakukan variasi dan inovasi dalam pemilihan strategi dalam pembelajaran bahasa indonesia, siswa akan lebih senang, tertarik dan bersemangat serta tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran dikelas.
Oleh karena itu, pembelajaran bahasa indonesia khususnya dalam keterampilan menulis perlu ditingkatkan dan terdapat inovasi, baik dalam hal metode mengajar, strategi dan media pembelajaran. Karena keterampilan menulis memegang peranan yang sangat penting. Tanpa memiliki kemampuan menulis siswa akan memiliki banyak kesulitan dalam berkomunikasi.
Pembelajaran menulis teks ulasan film dengan menggunakan strategi Think Talk Write ( TTW ) siswa kelas delapan akan mengalami peningkatan yaitu anak lebih memperhatikan pembelajaran, Gairah belajar siswa meningkat, siswa tidak bosan, anak lebih aktif terhadap pembelajaran serta anak akan tepat waktu dalam mengumpulkan tugas tugasnya. Strategi Think Talk Write ( TTW ) merupakan strategi yang mendorong siswa untuk berfikir, berbicara dan kemudian menuliskan suatu topik tertentu. Strategi ini memperkenalkan siswa untuk mempengaruhi dan memanipulasi ide ide sebelum menuangkannya dalam bentuk tulisan.
Strategi Think Talk Write ( TTW ) di pilih dalam pembelajaran menulis ulasan film karena strategi ini dapat membantu siswa mengembangkan pengetahuan melalui tiga tahap berfikir, tahap berbicara, dan tahap menulis. Tahap berfikir membantu siswa dalam membangun pengetahuan. Tahap berbicara dalam membantu siswa aktif berdiskusi dan menambah informasi untuk bahan menulis. Selanjutnya tahap terakhir yaitu menulis membantu siswa menulis dengan lancar setelah melalui dua tahap.
Suwondo,S.Pd
SMP N 1 Penawangan Kab Grobogan