Saat ini kita sering mendengar kata Literasi. Menurut Harvey J. Graff “2006”, Literasi ialah suatu kemampuan dalam diri seseorang untuk menulis dan membaca. Literasi sangat penting untuk siswa, terutama siswa sekolah dasar. Literasi sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran di kelas. Terdapat beberapa jenis literasi yaitu literasi dasar, literasi perpustakaan, literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual. Literasi yang perlu dikembangkan untuk siswa SD yaitu Literasi dasar. Literasi dasar adalah kemampuan dasar dalam membaca, menulis, mendengarkan dan berhitung. Tujuan literasi dasar ialah untuk mengoptimalkan kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, berkomunikasi dan berhitung.
Berbagai manfaat yang dapat diperoleh siswa dari kegiatan literasi diantaranya yaitu: menambah perbendaharaan kata “kosa kata”, mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan membaca dan menulis, mendapat berbagai wawasan dan informasi baru, kemampuan memahami makna suatu informasi akan semakin meningkat, meningkatkan kemampuan verbal siswa, meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir siswa, membantu meningkatkan daya fokus dan kemampuan konsentrasi siswa, Meningkatkan kemampuan siswa dalam merangkai kata yang bermakna dan menulis.
Dengan berbagai manfaat tersebut maka siswa yang memiliki kemampuan literasi yang baik akan dapat mengikuti dan memahami pembelajaran dengan baik. Akan tetapi sebagian besar siswa di SDN Sitirejo belum memiliki kesadaran untuk melakukan kegiatan literasi atau bisa dibilang kemampuan literasi siswa SDN Sitirejo masih rendah. Hanya beberapa siswa yang secara rutin membaca buku di perpustakaan sekolah. Berawal dari permasalahan tersebut saya berupaya untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa SDN Sitirejo dengan cara Menata Lingkungan Fisik Kaya Teks. Lingkungan kaya teks dimaknai sebagai lingkungan di mana anak-anak berinteraksi dengan berbagai bentuk bahan cetak, termasuk tanda-tanda, sudut belajar yang berlabel, cerita dinding, displai kata, mural berlabel, papan buletin, grafik dan diagram, puisi, serta berbagai bahan cetak lain (Kadlic and Lesiak, 2003).
Berdasarkan pemaknaan tersebut, saya melakukan beberapa strategi untuk membuat lingkungan fisik yang kaya teks di SDN Sitirejo diantaranya adalah dengan membuat pojok baca pada setiap kelas. Guru kelas bersama siswa menghias salah satu pojok kelas menjadi tempat yang nyaman untuk membaca. Disetiap pojok baca disediakan buku-buku sastra dan non sastra diluar buku pelajaran. Siswa yang telah membaca buku dapat menuliskan informasi buku pada kertas berbentuk daun dan menempelkannya pada pohon baca. Informasi yang dituliskan yaitu judul buku, nama pengarang, dan hal-hal yang dipelajari dalam buku. Selain membuat pojok baca dan pohon baca, saya juga membuat papan display disetiap kelas untuk memajang karya-karya siswa. Karya siswa yang dipajang dapat berupa puisi, cerpen, pantun, geguritan, dsb. Karya yang telah dipajang selama beberapa waktu dapat diganti dengan karya siswa lain. Selain papan display juga ada papan bulletin. Papan bulletin berisi informasi terkait pembelajaran, rangkuman pelajaran, dapat juga informasi umum sesuai minat siswa. Selanjutnya dinding-dinding yang ada dikelas ditempeli berbagai informasi kelas seperti struktur organisasi kelas, jadwal pelajaran, jadwal piket kelas, keyakinan kelas, papan kehadiran siswa serta berbagai slogan dan kata-kata penyemangat belajar
Dengan menata lingkungan fisik kaya teks bisa menumbuhkan budaya membaca tanpa paksaan. Siswa dengan sendirinya tertarik untuk membaca berbagai teks yang telah dipajang. Sehingga kemampuan literasi siswa juga akan tumbuh dan meningkat. Diharapkan siswa juga akan mudah dalam menerima dan memahami pembelajaran di kelas.
Oleh : Sunarsih,S.Pd.
SDN Sitirejo
Kecamatan Tunjungan
Kabupaten Blora