Tuntaskan Praktik Tari dengan Explicit Instruction

Seni Budaya dan Prakarya merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat di Sekolah Dasar yang di dalamnya memperlajari tentang, Seni Rupa, Seni Musik, dan Seni Tari. Menurut Sri Suharti (2012:48) kompetensi seni tari pada tingkat Sekolah Dasar mencakup keterampilan gerak yang berdasarkan olah tubuh dengandan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari. Salah satu materi yang dipelajari oleh siswa kelas I pada mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya adalah memahami gerak tubuh melalui tari. Materi ini dijabarkan dalam Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Memahami gerak anggota tubuh melalui tari. dan Kompetensi Dasar (KD) 4.4 Memeragakan gerak anggota tubuh melalui tari.

Permasalahan inti dalam pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya pada KD 3.4 dan 4.4 selama ini adalah bagaimana agar pembelajaran dan penyajian konsep tari berkesan dan menyenangkan bagi peserta didik, namun tidak terlepas dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil Penilaian Praktik yang diperoleh siswa masih jauh dari yang diharapkan. Adapun nilai rata rata kelas yang diperoleh belum bisa mencapai ketuntasan minimum. Maka dalam hal ini perlu adanya media yang bisa membantu para siswa dalam memahami materi gerak anggota tubuh melalui tari.

Baca juga:  Kegaduhan Politik Berkah dalam Belajar Braille

Menurut Ardian (2013: 42) Model Explicit Instruction merupakan model pembelajaran  yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa. Pada pelaksanaan model explicit nstruction guru akan membimbing siswa terkait dengan pengetahuan procedural secara bertahap.

Adapun langkah langkah pembelajaran menggunakan model Explicit Instruction adalah sebagai berikut : Pertama, Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Hal-hal yang akan  dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan dijelaskan terlebih dahulu. Kedua, guru me-review pengetahuan dan siswa. Pengajuan pertanyaan kecil oleh guru  terkait materi tari  untuk mengetahui dan mengukur pengetahuan awal tentang tari pada siswa. Ketiga, Menyampaikan materi pelajaran terkait gerak tubuh melalui tari. Pada Langkah ini  guru bertugas  menyampaikan materi, dan mendemontrasikan konsep gerak tari kepada pesrta didik.

iklan
Baca juga:  Asiknya Passing Bola Voly dengan “Bebegu”

Keempat, Melaksanakan bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep gerak tari. Kelima, Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilan tari yang dipelajari nya atau menggunakan informasi baru secara individu atau kelompok. Keenam Penilaian dan Feedback terhadap praktik siswa. Penilaian diberikan guru kepada Gerakan tari yang dilakukan peserta didik dan dilanjutkan dengan umpan balik. Ketujuh, Memberikan latihan mandiri. Dalam tahap ini, guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan ketrampilan terhadap materi gerak tubuh melalui tari.

.   Adapun kesimpulan yang dapat diambil  dari Pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya  dengan  Penggunaan model Explicit Instruction  pada siswa kelas I SDN 03 Kalirandu Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang.  penggunaan model ini dapat meningkatkan kemampuan memahami materi gerak tubuh melalui tari. Perolehan rata rata nilai Praktik tari meningkat secara signifikan hingga mencapai tingkat ketuntasan sebesar 88.75 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Explicit Instruction  mampu meningkatkan kemampuan praktik tari peserta didik dan juga mampu membuat pembelajaran lebih mudah untuk siswa rendah karena siswa mampu belajar setahap demi setahap.

Baca juga:  Alternatif Penanganan Anak Hiperaktif di SD

Lien Yuliwati , S.Pd

Guru Kelas I SDN 03 Kalirandu Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang.

iklan