IPA merupakan mata pelajaran yang mempunyai sifat khusus yang melatih siswa berpikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten sehingga dalam proses pembelajaran IPA pada tingkat SMP siswa perlu melatih daya nalarnya dalam memecahkan soal-soal pada mata pelajaran IPA. Dan untuk melatih daya nalarnya tersebut peserta didik harus lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Pada kenyataannya di sekolah penulis yaitu SMP Negeri 2 Baturetno, Wonogiri aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di dalam kelas sangat rendah sekali, hal ini ditunjukkan dengan sedikitnya pertanyaan yang diajukan oleh siswa dan sangat rendahnya prosentase siswa yang mengerjakan soal dengan benar. Sehingga hal ini menyebabkan daya serap materi yang diberikan dalam proses pembelajaran sangat rendah.
Dari permasalahan di atas penulis menemukan hal yang harus dilakukan untuk memperbaiki hal tersebut yaitu penulis harus meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal. Jika siswa mampu menyelesaikan soal dengan baik, maka siswa akan mendapat hasil belajar yang baik pula. Sehingga penulis menggunakan model pembelajaran tutor sebaya, model pembelajaran tersebut merangsang siswa saling bekerja sama dan tetap dalam persaingan belajar yang ketat. Dengan berbagi dan saling mengajari antar siswa mereka diajak untuk menjadi guru bagi temannya sehingga tanggung jawab tersebut menjadi satu motivasi menjadi yang terbaik di dalam. Menurut Suherman (2003 : 1) menyatakan bahwa tutor sebaya adalah kelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan pelajaran, memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya. Model pembelajaran Tutor Sebaya mempunyai keunggulan : (a) hasilnya baik untuk siswa yang mempunyai perasaan takut terhadap gurunya, (b) bagi tutor pekerjaan tutoring akan dapat memperkuat konsep yang sedang dibahas, (c) bagi tutor melatih tanggungjawab, (d) mempererat hubungan antar siswa. Sedangkan untuk menentukan yang menjadi tutor sebaya harus diperhatikan siswa yang : (a) memiliki kepandaian lebih unggul dari siswa yang lain, (b) memiliki kecakapan dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru, (c) mempunyai kesadaran untuk membantu temannya, (d) Dapat menerima dan disenangi siswa yang mendapat program tutor sebaya, (e) Tidak tinggi hati, kejam atau keras hati terhadap sesame kawan, (f) Mempunyai daya kreativitas yang cukup untuk member bimbingan atau dapat menerangkan kepada kawannya. Dengan demikian jelas bahwa model pembelajaran Tutor Sebaya memberi kesempatan siswa yang belum memahami materi yang dipelajari dan takut untuk bertanya pada gurunya dapat bertanya pada teman yang menjadi tutor dengan leluasa sehingga aktivitas belajarnya meningkat yang pada akhirnya meningkatkan hasil belajarnya.
Setelah penulis menggunakan model pembelajaran Tutor Sebaya terjadi peningkatan hasil belajar siswa, meningkatnya hasil belajar siswa. Hal ini tidak terlepas dari meningkatnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal IPA. Hal ini terjadi karena aktivitas proses pembelajaran di kelas meningkat setelah menggunakan model Tutor Sebaya. Dengan demikian model pembelajaran Tutor Sebaya dapat digunakan sebagai salah satu alternative dalam proses pembelajaran IPA SMP yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa yang pada akhirnya meningkatkan hasil belajar.
TRI WIRATNO, S.Pd
GURU SMP NEGERI 2 BATURETNO, WONOGIRI
IPA