Matematika, merupakan salah satu pelajaran yang penulis sukai sejak Sekolah Dasar. Apapun namanya pelajaran hitungan penulis lebih suka dibanding mata pelajaran yang lain. Tapi heran, betapa banyak siswa yang bahkan tidak menyukai pelajaran ini. Mengapa? Beragam alasan yang mereka kemukakan, dari yang susah, gurunya membosankan, dan penjelasan guru kurang dimengerti . Keadaan seperti ini akan sangat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam bidang matematika.
Berhasilnya suatu proses belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain: kompetensi guru, penggunaan metode, kesiapan siswa, lingkungan belajar, media pembelajaran dan masih banyak lagi yang lainnya. Menyikapi hal tersebut, guru selaku pendidik perlu mengupayakan cara pembelajaran yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, sehingga pembelajaran matematika dapat mencapai keberhasilan sesuai yang diharapkan.
Salah satu indikator keberhasilan pembelajaran adalah perolehan nilai hasil belajar siswa minimal sama dengan KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal). Nilai hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan apabila pembelajaran brlangsung secara efektif dan efisien dengan ditunjang oleh tersedianya sarana dan prasarana pendukung serta kecakapan guru dalam pengelolaan kelas dan penguasaan materi yang memadai. Namun , dalam kenyataan sehari- hari tidak semua hasil belajar siswa sesuai yang diharapkan guru. Demikian juga hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Bandungrejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang pada pelajaran matematika materi operasi bilangan bulat dengan KKM 70, siswa yang tuntas 40%.
Berdasarkan permasalahan tersebut perlu adanya langkah strategis untuk menjadikan pembelajaran matematika materi operasi hitung bilangan bulat lebih gampang dikuasai siswa. Melalui berbagai pertimbangan, terutama peran siswa dan kerjasamamaka penulis memilih metode pembelajaran Tutor Sebaya.
Tutor Sebaya adalah seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk oleh guru sebagai pembantu guru dalam melakukan bimbingan terhadap kawan sekelas ( Arikunto, 2006: 11 ). Dedi Supriyadi ( 1985: 36 ) mengemukakan bahwa Tutor Sebaya adalah seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk atau ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Langkah- langkah pembelajaran Tutir Sebaya sebagai berikut: (a) memilih materi yang memungkinkan materi tersebut dapat dipelajari siswa secara mandiri. (b) bagilah siswa menjadi kelompok- kelompok kecil yang hiterogen. Siswa- siswa pandai disebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor sebaya. ( c ) setiap kelompok diberi tugas mempelajari satu materi, dipandu oleh siswa yang pandai sebagai tutor sebaya. ( d ) beri mereka waktu yang cukup. ( e )setiap kelompok melalui wakilnya menyampaikan materi sesuai dengan tugas yang telah diberikan. ( f ) kesimpulan dan klarifikasi .
Menurut Djamaroh ( 2006; 25) menerangkan bahwaDalam penerapan Tutor Sebaya guru dapat menentukan siapa yang akan dijadikan tutor dengan pertimbangan- pertimbangan, diantaranya : ( a ) memiliki kepandaian lebih unggul dari yang lain. ( b ) memiliki kecakapan dalam menerima pelajaran . ( c ) mempunyai kesadaran untuk membantu teman . ( d ) disenangi siswa sehingga siswa tidak mempunyai rasa takut untuk bertanya . ( e ) tidak tinggi hati, kejam atau keras hati. ( f ) mempunyai kreativitas yang cukup untuk memberikan bimbingan kepada kawannya.
Dengan penerapan pembelajaran Tutor Sebaya yang dilakukan, siswa merasa senang, nyaman dan mendorong siswa terlibat secara langsung sehingga diharapkan akan mencapai hasil yang maksimal.
Isrowiyah, S.Pd.SD
Guru di SD Negeri Bandungrejo
Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang