Sampai saat ini pelajaran matematika masih menjadi pelajaran yang menakutkan bagi sebagian siswa hal ini karena matematika membuat mereka pusing apalagi ditambah gurunya yang galak. Memang tidak semua anak, pandai dalam pelajaran matematika. Dalam satu kelas bisa dihitung dengan jari yang menguasai materi pelajaran matematika.Hal inilah yang dimanfaatkan guru kelas VIB di SD Muarareja 2 tegal untuk menggunakan metode pembelajaran matematika tutor sebaya.
           Tutur sebaya sering dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau antar peserta didik. Tutor sebaya adalah pendekatan kooperatif bukan kompetitif . Menurut zaini Hisyam dkk ( 2008 : 46 ) metode belajar yang baik adalah mengajarkan kepada orang lain. Tutor sebaya sangat baik bagi anak yang mempunyai sifat pemalu , canggung untuk bertanya ketidaktahuannya kepada guru. Mungkin dengan teman yang sebaya mereka akan lebih leluasa bertanya tanpa ada rasa malu dan canggung. Menurut suciati dkk ( 2007 : 6.15 ) dalam kegiatan tutorial siswa yang lebih pandai akan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran.
                       Dari 24 siswa kelas VIB di SD Muarareja 2 Tegal setiap ulangan matematika mendapatkan nilai 50% di bawah KKM. KKM kelas VI SD Muarareja 2 Tegal adalah 60. Materi matematika yang di bawah KKM terutama pada Standar Kompetensi 1.Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahannya. Kompetensi Dasar 1.1 Menggunakan sifat – sifat operasi hitung termasuk operasi campuran , FPB dan KPK. Hal inilah yang membuat prihatin seorang guru kelas VI , berbagai upaya telah dilakukan mulai dari memperbayak tugas matematika sampai hafalan hitung perkalian tapi belum ada hasil yang signifikan. Banyaknya siswa yang kurang hafal perkalian menjadi kendala tersendiri bagi guru dalam menanamkan konsep matematika.
           Berdasarkan ulangan matematika nilai yang dicapai siswa dipeoleh data sebagai berikut : siswa yang memperoleh nilai 10 = 0 siswa , siswa yang memperolenilai 9 = 1 siswa, siswa yang memperoleh nilai 8 = 3 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 7 = 5 siswa, siswa yang memperoleh nilai 6 = 1 selebihnya memperoleh nilai dibawah KKM matematika
Untuk memulai tutor sebaya maka tindakan guru yang pertama adalah ketika akan masuk kelas siswa berbaris dan diberi pertanyaan satu persatu siswa yang akan masuk kelas oleh ketua kelas, pertanyaan seputar perkalian sedangkan naskah pada awalnya dari guru. Kedua guru membentuk kelompok belajar , yang dalam kelompok belajar tersebut di ketuai oleh anak yang pandai . Agar pembelajaran berjalan efektif maka setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru. Ketiga, setelah tugas selesai maka dikumpulkna dan guru menyuruh salah ketua kelompok untuk menjelaskan pemecahan tugas yang di kerjakan tadi. Kelompok yang lain boleh menyanggga atau menyempurnakan dalam pembahas soal itu, disini guru hanya sebagai mediator.
Di samping soal dari guru, setiap kelompok juga diberi tugas membuat soal matematika dan kunci jawabannya. Kemudian soal tersebut dikumpulkan dan dikoreksi guru terlebih dahulu baru kemudian soal tersebut diacak dan dibagikan kepada kelompok yang lain untuk dikerjakan. Langkah selanjutnya setiap kelompok akan maju menjelaskan dan mengerjakan soal dari kelompok lain yang dipimpin oleh ketua kelompok. Dalam mengerjan soal – soal tugas baik dari guru atau dari kelompok lain maka siswa yang kurang paham dijelaskan dulu melalui diskusi kelompok yang dipimpin oleh ketua kelompok dalam pengerjaanya , sebelum soal yang dikerjana dipresentasikan di depan kelas. Setelah semua kegiatan selesai guru memberikan penguatan dan pengayaan yang kiranya materi yang disampaikan kurang jelas atau memerlukan pendalaman lebih lanjut.
Hal ini terbukti ketika hasil ulangan matematika Standar Kompetensi 1. melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah dan KD 1.1 menggunakan sifat- sifat operasi hitung termasuk operasi campuran , FPB dan KPK. Siswa mencapai hasil lebih dari 50% di atas KKM.
Mohamad Sofyan, S.Pd
Guru SD Muarareja 2Â Tegal