Seni budaya sub mapel seni musik merupakan salah satu mata pelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik, akan tetapi kenyataanya sebagian dari mereka mengalami kesulitan saat mengimplementasikan notasi angka ke dalam permainan musik ansambel. Kesulitan peserta didik sangat bervariasi dari kurang faham membaca notasi, ritme, tempo, letak tust dan penjarian. Hal itu membuat guru harus mencari solusi terhadap kesulitan yang dialami peserta didik dengan menerapkan berbagai metode yang cocok agar tercipta pembelajaran sesuai tujuan. Pelajaran seni budaya kelas VII semester genap, tahun ajaran 2019/2020 dengan KD 4.3 Memainkan alat musik sederhana secara perorangan, dengan hasil perolehan nilai ketrampilan baru 60% yang tuntas, hal ini menunjukkan masih rendahnya kemampuan peserta didik dalam memainkan alat musik ansambel. Banyaknya jumlah peserta didik dalam satu kelas dengan kondisi semua memegang alat musik, tentu tidak mudah guru dalam mengkoordinasi dan memaksimalkan satu persatu kemampuan anak dalam bermain alat musik ansambel hal ini mamacu kreativitas guru untuk mensolusikan konsidi dari kendala yang ada agar terciptanya ketuntasan belajar.
Suherman (2003:45) menjelaskan metode tutor sebaya sebagai metode pembelajaran dimana sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan pelajaran, memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya. Dengan kerja sama dan interaksi antar peserta didik yang saling belajar membuat mereka antusias dalam belajar yang secara tidak langsung merangsang peserta didik untuk bersaing secara sehat.
Langkah-langkah yang ditempuh guru dalam pembelajaran dengan metode tutor sebaya dengan cara, guru membagi kelompok kecil yang terdiri dari 4 anggota kelompok setelah beberapa saat peserta didik mencoba dan memainkan alat musik ansambel kemudian satu persatu maju memainkan alat musik, peserta didik yang belum tuntas dan yang sudah tuntas memainkan akan teridentifikasi. Langkah selanjutnya peserta didik yang sudah lancar mamainkan alat musik ansambel diberikan tugas untuk mengajar peserta didik yang belum lancar memainkan alat musik ansambel dengan ketentuan satu tutor satu mentor atau satu tutor dua mentor, ketentuan pembagian ini tergantung pada prosentase anak yang sudah lancar dan yang belum lancar memainkan alat musik ansambel di setiap kelasnya, hal ini seperti yang dijelaskan Sutamim dalam Hendriansyah (2013:2) Tutor sebaya adalah pembelajaran yang pelaksanaannya dengan membagi kelas dalam kelompok- kelompok kecil, yang sumber belajarnya bukan hanya guru melainkan juga teman sebaya yang pandai dan cepat dalam menguasai suatu materi tertentu.
Hasil dari metode tutor sebaya pada permainan ansambel musik kelas VII menunjukkan ketuntasan belajar lebih dari 90%, hal ini membuktikan bahwa kendala yang guru alami untuk mensolusikan peserta didik yang belum lancar bermain alat musik ansambel teratasi menggunakan metode tutor sebaya sehingga dengan demikian efektifitas pembelajaran dan efisiensi waktu akan terpenuhi sesuai dengan alokasi waktu yang di tentukan. Mengajar dengan metode tutor sebaya merupakan salah satu cara ampuh untuk mensukseskan ketuntasan belajar peserta didik, selain mengajak mereka untuk berintekasi, bersaing secara sehat, juga meningkatkan minat mereka dalam bermain musik ansambel.
Oleh :
Santi Widihastuti, M.Pd
Guru Seni Budaya SMPN 1 Ngaringan