Vertikal Garden dalam IPA Dongkrak Sekolah Adiwiyata Mandiri

Dra. Budi Sujatminingsih, M.Pd Guru IPA SMP Negeri 5 Purwodadi Kec. Purwodadi Kab. Grobogan
Dra. Budi Sujatminingsih, M.Pd Guru IPA SMP Negeri 5 Purwodadi Kec. Purwodadi Kab. Grobogan

Sejalan dengan pelaksanaan kurikulum 2013 dan dalam rangka mempersiapkan sekolah adiwiyata mandiri, SMP N 5 Purwodadi menerapkan perilaku ramah lingkungan dengan mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup yang ditulis dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) di SMP N 5 Purwodadi pada materi bioteknologi menekankan pengalaman belajar secara langsung (kontektual) melalui pengembangan ketrampilan proses dan bersikap ilmiah.

Kondisi di SMP N 5 Purwodadi saat ini lahan untuk penghijauan semakin sempit karena pembangunan gedung, sedangkan sampah plastik penangananya belum maksimal. Dengan kondisi tersebut penulis ingin menciptakan kreatifitas melalui pembelajaran yang mendukung program sekolah adiwiyata mandiri dengan metode vertikal garden.Blane (2008), menyatakan bahwa vertikal garden atau vertical greenery merupakan tanaman yang disusun secara vertikal dan dapat menciptakan iklim mikro yang spesifik disekitarnya. Peraturan menteri lingkungan hidup Nomor 05 tahun 2013 menyatakan bahwa sekolah adiwiyata merupakan sekolah yang peduli serta berbudaya lingkungan.Tujuan vertikal garden dalam IPA akan merangsang peserta didik peduli terhadap lingkungan, menumbuhkan kreativitas dan berfikir modern. Dengan memanfaatkan lahan sempit dapat menghasilkan produksi sayuran atau tanaman hias.Fungsi vertikal garden dilingkungan sekolah sebagai saringan untuk mengurangi Co2, menjaga keseimbangan ekosistem, memanfaatkan limbah plastik, serta mempercantik ruangan. Sedangkan kelemahan vertikal garden tanaman cepat mengering jika penyiraman kurang teratur dan biaya mahal jika menggunakan bahan mewah ( kayu jati, kaca, pralon).

Baca juga:  Kreasi Model Jigsaw Dalam Pembelajaran Tematik

Cara membelajarkan vertikal garden dalam IPA berkaitan dengan materi bioteknologi diterapkan untuk ujian praktik peserta didik kelas IX tahun pelajaran 2018/2019. Setiap kelas dibagi menjadi 8 kelompok yang terdiri 4 siswa.

Dengan bimbingan guru setiap kelompok menyiapkan alat dan bahan sebagai berikut: 8 botol aqua ukuran 1,5 liter, gunting, paku, kawat besi siku, media tanam, bibit tanaman hias atau sayuran. Langkah sederhana membuat vertikal garden pertama tama peserta didik membersihkan botol bekas, untuk mempercantik tampilan botol diwarnai dengan cara memasukkan cat di dalamnya lalu diratakan. Setelah kering botol dibentuk sesuai selera dan melubangi tutupnya. Bentuk yang paling sederhana dengan memotong bagian tengah botol panjang 12 cm dan lebar 8 cm serta dibagian tutup dilubangi biar air bisa mengalir ke bawah (botol berikutnya) . Langkah selanjutnya menyiapkan media tanam berupa campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1 yang sudah didiamkan 1 hari. Isi botol dengan media tanam, lubangi media sedalam 5 cm dari permukaan, lalu letakkan bibit tanaman yang sudah dibersihkan akarnya dan tutuplah kembali dengan media. Setelah proses penanaman botol disambung-sambungkan, bagian atas botol dengan bagian bawah botol kemudian secara vertikal dengan menggunakan kawat, posisi tutup dibagian bawah. Sisakan kawat bagian atas untuk menggantungkan botol tersebut pada besi siku yang dipasang di depan kelas masing-masing. Kemudian lakukan perawatan dengan menyiram dan memupuk secara teratur.Dengan uraian diatas pembelajaran vertikal garden dalam IPA pada materi bioteknologi melatih peserta didik melatih peserta didik melakukan cara untuk menambah koleksi tanaman hias dan memproduksi bahan pangan. Selain itu dapat di terapkan dimasyarakat sekitar sehingga lingkungan menjadi hijau dan bebas dari sampah plastik. Bagi SMP N 5 Purwodadi ternyata vertikal garden mendongkrak nilai sekolah adiwiyata.

Dra. Budi Sujatminingsih, M.Pd
Guru IPA SMP Negeri 5 Purwodadi
Kec. Purwodadi Kab. Grobogan


Baca juga:  Tagline dan Nama Product Tingkatkan Penguasaan Vocabularies