Di awal tahun 2020, dunia di kejutkan dengan wabah penyakit yang di sebabkan oleh virus bernama COVID-19. Hampir semua sendi sendi kehidupan mengalami perubahan yang sangat mengkawatirkan. Salahsatunya adalah dunia pendidikan. Wabah yang telah melanda dunia, termasuk Indonesia memaksa pemerintah membuat kebijakan stay at home untuk memangkas penyebaran virus covid 19 ini. Dengan adanya kebijakan ini tentunya pembelajaran di paksa untuk di lakukan secara virtual/daring, dan ini menjadikan kekagetan teknologi bagi guru dan siswa yang belum terbiasa dengan jenis kegiatan pembelajaran tersebut. Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang di lakukan dalam jaringan yang memanfaatkan jaringan internet. Menurut Thorne dalam Kuntarto (2017: 102) pembelajaran daring adalah pembelajaran yang menggunakan teknologi multimedia, kelas virtual, CD ROM, streaming video, pesan suara, email dan telepon konferensi, teks online animasi, dan video streaming online.
Adanya kekagetan teknologi tersebut, tentunya siswa akan mengalami kesulitan belajar yang berakibat pada siswa tidak bisa memahami materi pelajaran yang di terima. Menurut Abin Syamsudin Makmun (2011: 308) siswa mengalami kesulitan belajar apabila: tidak mengerjakan tugas-tugas yang diberikan berdasarkan kemampuannya, dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran pemahaman materi pelajaran, tidak mampu mengikuti pelajaran pada pokok bahasan selanjutnya.
Dengan pelaksanaan pembelajaran tidak mencapai hasil yang di harapkan, maka perlu dilakukan program pembelajaran remedial. Menurut Sukardi (2011:228), “Pembelajaran remedial adalah upaya guru (dengan atau tanpa bantuan/ kerjasama dengan ahli pihak lain) untuk memungkinkan individu atau kelompok siswa dengan karakteristik tertentu lebih mampu mengembengkan dirinya (meningkat perestasi, penyesuaian kembali) seoptimal mungkin sehingga dapat memahami krateria keberhasilan minimal yang diharapkan, dengan melalui suatu proses interaksi yang berencana, terorganisasi, terarah terhadap keamanan kondisi objektif individu dan atau kelompok siswa yang bersangkutan serta daya dukung sarana lingkungannya”.
Lalu bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran remedial jika pemerintah masih memberlakukan kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat)? Dengan menggunakan peralatan multimedia yang saat ini berkembang sangat cepat, Video Pembelajaran bisa menjadi alternative sarana dalam melakukan pembelajaran remedial bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Sukiman melalui buku Pengembangan Media Pembelajaran (2012: 187-188) menyatakan media video pembelajaran adalah seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu bersamaan. Sedangkan Azhar Arsyad. (2011: 49) menyatakan bahwa Media video yang digunakan dalam proses belajar mengajar memiliki banyak manfaat dan keuntungan, diantaranya adalah video merupakan pengganti alam sekitar dan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat siswa seperti materi proses pencernaan makanan dan pernafasan, video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat dan dapat dilihat secara berulang-ulang, video juga mendorong dan meningkatkan motivasi siswa untuk tetap melihatnya.
Sedangkan Cecep Kustandi (2013: 64) juga menambahkan tentang keuntungan apabila menggunakan media video dalam pembelajaran, yaitu: Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika siswa berdiskusi, membaca, dan praktik, video dapat menunjukan objek secara normal yang tidak dapat dilihat, seperti kerja jantung ketika berdenyut, mendorong dan meningkatkan motivasi siswa serta menanamkan sikap dan segi afektif lainnya, mengandung nilai-nilai positif yang dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa, menyajikan peristiwa kepada kelompok besar atau kelompok kecil dan kelompok yang heterogen atau perorangan. Dengan kelebihan yang dimilki pada video pembelajaran, akan sangat membantu dalam program remedial untuk meningkatan hasil belajar IPA pada siswa. Video pembejaran ini dapat di peroleh melalui kreasi guru yang membuat video pembejaran, atau bisa di peroleh melalui konten-konten youtube yang saat ini banyak tersedia tinggal menentukan materi yang di butuhkan.
SUTRISNO, S.Pd
Guru Mapel IPA SMP Negeri 4 Randublatung, Kec. Randublatung, Kab. Blora