JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN – Kandang ayam di desa Jetis Karangpung, Kecamatan Kalijambe diprotes warga. Lantaran dampak dari panen ayam mengakibatkan wabah lalat menyebar di dukuh sekitar Lokasi kandang. Warga sempat membakar ban dan memasang spanduk protes terkait gangguan lalat tersebut., Minggu malam (10/11).
Perwakilan warga Muhammad R. Setyawan, 33, menyampaikan wabah lalat terasa sejak sepekan ini. Setidaknya lalat dari kandang ayam menyebar sejak sepekan lalu. Lantas setiap hari jumlah lalat semakin banyak. Puncaknya pada Jumat-Minggu lalat menyebar sampai sekitar 7 dukuh di sekitar kandang.
”Permasalahan warga hanya lalat, bau tidak seberapa. Kandangnya sudah berdiri 2-3 tahun. Dulu tidak ada masalah. Tapi setelah direnovasi ini ada serangan lalat,” ujarnya.
Dia menjelaskan kendang sempat di Fogging. Namun justru mengakibatkan lalat menyebar ke berbagai penjuru. Hingga akhirnya warga melakukan protes dengan membawa spanduk sampai membakar ban. ”Lalernya mubal, dari pihak kendang tidak ada yang keluar. Puncaknya tadi malam warga bakar ban,” ujarnya.
Pihaknya menjelaskan pemilik kendang atas nama Zaenal dan dari pemerintah melakukan Upaya mediasi. Sempat dilakukan pertemuan di balai desa setempat.
Dia menyampaikan Penanganan sementara, kendang disemprot disinfektan dan fogging untuk mengurangi lalat. Jika tidak efektif, warga meminta ganti rugi pada pihak kandang ayam. Serangan lalat sangat meresahkan warga dan membuat tidak nyaman.
Sementara Camat Kalijambe, Supri Hariyanto menyampaikan pemilik kandang bertanggung jawab pada situasi ini. Seperti membantu warga untuk mengatasi masalah lalat. Seperti fogging dan membeli perekat lalat. Lantas jika warga yang sakit segera dibawa ke puskesmas Kalijambe.
“Kemarin bakar sampah tidak sampai rame, bisa dikendalikan. Hari ini DKK dan puskesmas sudah bergerak memberikan obat, sudah semprot-semprot,” ujarnya.
Dia menyampaikan banyak di Sekitar Dukuh Kalioso. Keluhan banyak dirasakan dalam beberapa hari terakhir. Namun sudah ditangani saat ini. ”Kalau masih mengganggu (lalat, red) pihak pengusaha siap memberhentikan sementara operasional,” ujarnya. (ars)