Warga Sukoharjo Tolak Impor Beras

ILUSTRASI
ILUSTRASI

JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO –  Rencana pemerintah RI akan melakukan impor beras disayangkan sejumlah pihak, khususnya warga Sukoharjo baik petani maupun anggota DPRD Sukoharjo. Seperti diungkapkan salah satu petani di Sukoharjo, Heri Purwanto, yang mengaku sangat menyayangkan keputusan pemerintah untuk impor beras disaat menjelang panen raya.

“Bulan depan (Februari) kan sudah panen, kenapa harus impor beras. Apalagi stok beras di bulog masih banyak. Memang ada kenaikan harga beras itu saya rasa masih wajar. Kasihan petani, saat mereka akan menikmati hasil panenan yang ditunggu tiga bulan ini, kok malah ada saingan beras impor,” tandas Heri, warga Kepuh Nguter, Senin (22/1).

Heri mengaku setuju dengan pernyataan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang akan menolak beras impor masuk ke Jawa Tengah. Karena Jateng merupakan salah satu daerah utama pemasok beras di Indonesia yang stok nya masih melimpah.

Baca juga:  Kota Tua Kalianget, Bukti Modernnya Madura Di Masa Lalu

“Pak Ganjar harus konsisten dengan pernyataannya menolak beras impor masuk ke Jateng,” Tandas Heri.

Sementara hal senada juga disampaikan Yoshua Sindu Riyanto, anggota DPRD Sukoharjo. Dia menyatakan pemerintah harusnya berpikir matang saat menentukan keputusan impor beras. Apakah sudah dikoordinasikan dengan kementrian pertanian, pasalnya belum lama ini Menteri Pertanian menyatakan produksi beras di Indonesia surplus dan swasembada beras, lalu mengapa masih harus impor.

iklan

“Pemerintah harus lihat kebutuhan dan stok beras di Bulog, kalau masih cukup kenapa harus impor. Beberapa kali saya berbincang dengan petani maupun petugas dari dinas pertanian, banyak yang menyayangkan keputusan impor beras. Sisi lain pemerintah menggenjot produksi beras dan berhasil surplus, ditambah kerja keras upaya melakukan regenerasi petani, tapi kenapa saat petani muda mulai bangkit kok ada impor beras,” tandas politisi dari Fraksi Gerindra.

Baca juga:  Peringati HUT ke-536, Kota Bogor Siapkan Helaran Seni Budaya

Ditambahkan Yoshua, kalaupun terpaksa memang harus impor beras karena sudah terlanjur, ia berharap kebijaksanaan pemerintah untuk mengatur lokasi distribusi beras impor. Yakni diberikan di daerah daerah yang kekurangan, tidak perlu pemerataan. Seperti di Jateng yang merupakan tempat beras tidak perlu ikut digelontor beras impor.

Namun berbeda dengan pernyataan yang disampaikan oleh Endra Gunawan, anggota DPRD Sukoharjo dari Fraksi PDIP, yang menyatakan dukungannya keputusan impor beras.

“Kenyataannya harga beras terus naik, agar mencegah terjadinya inflasi impor keputusan yang baik. Apalagi yang diimpor adalah beras premium, jadi nanti akan mencegah beras medium terserap di harga premium. Ini untuk melindungi konsumen juga,” tandas Endra, Senin (22/1).

Baca juga:  Menpar Beri Santunan Yatim Piatu, Savana Cake Ramaikan

Endra berharap petani tidak terlalu khawatir, karena mestinya pemerintah sudah mengukur baik buruknya keputusan impor beras. Pastinya tidak akan merugikan petani. Diketahui impor beras dari Vietnam diperkirakan akan terealisasi awal Februari mendatang sebanyak 500.000 ton. (dea/saf)

iklan