Warga Sumowono Impikan Transportasi Massal Murah

Bupati H Mundjirin mengimbau para kades di Sumowono untuk menjalin kerja sama intensif guna mengembangkan potensi desa masing-masing saat pelaksanaan Musrenbang Kecamatan Sumowono. FOTO:ABDUL MUIZ/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID. SUMOWONO- Masyarakat Sumowono dan sekitarnya mengeluhkan mahalnya ongkos transportasi massal dari wilayah Kecamatan Sumowono ke kota terdekat seperti Ambarawa dan Ungaran dikeluhkan sebagian warga. Karenanya, mereka mengusulkan ada transportasi umum yang murah untuk mendukung aktifitas sehari-hari.

“Ada warga yang harus mengeluarkan ongkos Rp 10 ribu untuk menuju Ambarawa. Apalagi jika ada keperluan ke Ungaran, bertambah pula ongkosnya. Kami berharap Pemkab Semarang melalui instansi terkait menyelenggaraan transportasi massal yang murah dan cepat,” pinta Camat Sumowono Suharnoto di hadapan Bupati Semarang saat acara musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Sumowono di aula lantai II Kantor Camat Sumowono, Rabu (7/2) pagi.

Menurut Suharnoto, selain ongkos yang mahal, banyak warga juga mengeluhkan waktu tempuh ke dua kota tujuan itu. Pasalnya, angkutan umum seringkali ngetem untuk menunggu penumpang penuh. Padahal warga membutuhkan kecepatan untuk segera menyelesaikan urusan di kota tujuan.

Baca juga:  Lantik 153 Anggota Utama, PKS Tekankan sebagai Partai Islam Rohmatan Lil 'Alamin

Ditambahkan, pembukaan trayek transportasi umum antar kabupaten dari wilayah Sumowono juga dibutuhkan warga. “Trayek jurusan Sumowono ke wilayah Kaloran Kabupaten Temanggung serta ke Boja Kendal juga diharapkan dapat dilayani angkutan umum,” ujarnya menyampaikan aspirasi warga.

iklan

Menanggapi hal itu, Bupati H Mundjirin meminta Kepala Badan Perencaaan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Barenlitbangda) Anang Dwinanta untuk merencanakan pengadaan angkutan massal itu.

“Tahun ini rencananya ada penambahan armada bus sekolah untuk melayani para siswa melengkapi dua armada yang telah ada. Kita harapkan tahun 2019 bisa direncanakan transportasi massal yang murah dan cepat untuk melayani warga Sumowono.

Pada kesempatan itu, Bupati juga mengingatkan para Kepala Desa yang menghadiri Musrenbangdes untuk memperhatikan aturan baru terkait penggunaan dana desa. Yakni alokasi 30 persen dari total dana desa yang diterima untuk kegiatan padat karya warga.

Baca juga:  DJ Max Menyukai Persahabatan

“Jika ingin membangun jalan, libatkan warga yang masih menganggur atau lainnya untuk ikut serta bekerja dan diberi upah. Sebanyak mungkin proses pembangunan itu dapat mengikutsertakan warga agar jumlah warga kurang mampu berkurang,” ujarnya.

Terkait teknis pembangunan infrastruktur desa, Mundjirin meminta para kades untuk menjalin komunikasi yang intensif. Sehingga diharapkan pembangunan infrastruktur terutama jalan desa dapat tersambung antar desa.

Para kepala desa juga diimbau untuk secara bersama-sama mengembangkan potensi desa agar saling mendukung dan menguatkan. Bupati mencontohkan, banyaknya obyek wisata alam seperti air terjun Palebur Gongso di Keseneng, Curug Tujuh Bidadari serta air terjun Klething Kuning di Kemawi dapat dikemas sebagai paket wisata berpadu.

Baca juga:  HUT Kabupaten Semarang ke-497: Pemkab Sukses Turunkan Angka Kemiskinan

Desa yang tidak memiliki obyek wisata alam dapat mendukung dengan menggelar wisata kuliner khas yang dimiliki. Diharapkan dapat menarik wisatawan mengikuti paket wisata terpadu yang ditawarkan. (muz)

iklan