Sejak pandemi Covid-19 melanda lebih dari setahun yang lalu, segala aspek kehidupan mengalami perubahan begitu juga di bidang pendidikan. Pembelajaran yang semula dilaksanakan tatap muka di sekolah, sekarang berlangsung di rumah. Belajar dari rumah tentu sangat berbeda dengan belajar di sekolah. Kegiatan pembelajaran dari rumah dilaksanakan secara dalam jaringan (daring). Guru dituntut harus bisa menyesuaikan dengan metode pembelajaran yang tepat agar hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.
Kenyataan yang terjadi di kelas V SD N 1 Sampang masih jauh dari harapan. Hal ini terlihat dari nilai ulangan harian Matematika pada materi penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda masih rendah. Dari 13 siswa hanya 6 siswa yang mencapai KKM. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan beberapa faktor antara lain : 1) Siswa merasa bosan terus belajar dari rumah. 2) Siswa tidak aktif dalam pembelajaran. 3) Siswa belum bisa belajar mandiri tanpa didampingi guru.
Untuk mengatasi kondisi tersebut guru menerapkan metode pembelajaran secara daring menggunakan aplikasi Whatsapp. Whatsapp adalah aplikasi perpesanan instan yang memungkinkan kita untuk mengirim file, pesan, gambar, video, foto dan audio. Melalui aplikasi ini diharapkan aktivitas pembelajaran dan prestasi siswa meningkat. Pembelajaran secara daring dengan aplikasi Whatsapp ini dilakukan dengan memanfaatkan Whatsapp Group yang dibuat oleh guru kelas dengan siswa sebagai anggotanya. Menurut Dimyati (2017) menjelaskan bahwa pembelajaran daring atau yang dikenal dengan istilah e learning merupakan bentuk pemanfaatan teknologi dalam mendukung proses belajar mengajar jarak jauh. Sedangkan menurut Mutia (2013) mengatakan bahwa e-learning berasal dari dua kata yakni “e” dan “learning”. “e” merupakan singkatan dari electoric dan learning adalah pembelajaran. Jadi e-learning merupakan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dengan menggunakan media elektronik berupa komputer, laptop maupun handphone selama pembelajaran berlangsung. Langkah awal pembelajaran melalui Whatsapp Group adalah: 1) Menyapa siswa dan mengajak berdoa mengawali pembelajaran melalui rekaman suara. 2) Mengirim materi dalam bentuk rangkuman. 3) Secara daring guru mendampingi siswa dan memberi petunjuk cara mempelajari rangkuman. 4) Guru mengirim latihan soal. 5) Siswa mengerjakan dan mengirimkan jawaban latihan soal yang diberikan guru.
Kelebihan penggunaan pembelajaran melalui Whatsapp antara lain: 1) Dapat mengirim pesan ke banyak siswa. 2) Dapat melihat siapa saja yang sudah membaca dan siapa yang tidak aktif. 3) Aplikasi ini tidak menguras kuota terlalu banyak. 4) Guru dapat mengirimkan dokumen, foto, audio ataupun video sebagai materi pembelajaran. 5) Guru dan siswa dapat berkomunikasi kapan saja dan di mana saja. Sedangkan kelemahan aplikasi WhatsApp diantaranya: 1) Harus terhubung dengan layanan internet, jika tidak terhubung akan menghambat proses pembelajaran secara daring. 2) Komunikasi hanya dengan chat saja, kapasitas siswa terbatas jika ingin bertatap muka secara virtual (video call). Untuk mengatasi kelemahan tersebut diantaranya: 1) Selalu terhubung dengan layanan internet. 2) Mengatur siswa dalam melakukan panggilan saat bertatap muka secara virtual (video call).
Berdasarkan data yang diperoleh, setelah menggunakan metode pembelajaran daring dengan memanfaatkan aplikasi Whatsapp terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Sampang pada mata pelajaran Matematika materi penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda. Dari nilai ulangan awal hanya 6 siswa yang mencapai KKM, meningkat menjadi 12 siswa mencapai KKM. Keaktifan siswa juga meningkat selama kegiatan pembelajaran.
Oleh : Setiya Kurniawati, S.Pd.SD.
Guru SD Negeri 1 Sampang
Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara