Word Square Tingkatkan Motivasi Belajar IPS

Jemirah, S.Pd, MM.Pd Guru SMP Muhammadiyah Purworejo
Jemirah, S.Pd, MM.Pd Guru SMP Muhammadiyah Purworejo

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahun Sosial yang diberikan di jenjang Sekolah Menengah Pertama merupakan mata pelajaran terpadu dimana satu mata pelajaran terdiri dari empat sub mata pelajaran yaitu sub mata pelajaran geografi, sejarah, sosiologi dan sub mata pelajaran ekonomi. Setiap sub mata pelajaran memiliki karakteristik yang berbeda. Luasnya materi mata pelajaran IPS tersebut dimaksudkan agar peserta didik dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab,serta warga dunia yang cinta damai. Hal tersebut mengingat pada masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat, karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan begitu cepat pada setiap saat.

Namun demikian keluasan materi IPS ternyata menjadi beban baik bagi peserta didik maupun guru dalam proses belajar mengajar. Bagi peserta didik memberi kesan bahwa mata pelajaran IPS sebagai mata pelajaran hafalan yang membosankan dan menjenuhkan. Ini ditandai dengan berkurangnya motivasi belajar Peserta Didik pada saat mengikuti pelajaran IPS di kelas. Pada saat guru menyampaikan materi ada peserta didik yang berbisik-bisik, ada yang menguap, ada peseta didik yang meletakkan kepala di meja, dan lebih-lebih mata pelajaran IPS di jam-jam akhir ada yang sempat tidur. Sementara itu, bagi sebagian guru IPS yang tepenting adalah menyampaikan dan menyelesaikan materi pembelajaran, kurang memperhatikan penggunaan metode atau pendekatan dalam kegiatan pembelajaran dikelas, bahkan mungkin Masih ada guru IPS hanya menggunakan metode tradisional atau ceramah.

Baca juga:  PBL Tingkatkan Prestasi Belajar Keragaman Budaya Indonesia

Secara umum belajar IPS Terpadu membutuhkan pemahaman dan perhatian yang lebih, mengingat materinya banyak dan hafalan. Untuk itu, guru harus pandai-pandai menyikapi, harus selalu mereposisi diri, kreatif dan pada saat mengajar berusaha membuat peserta didik merasa senang dalam mengikuti pembelajaran. Ada beberapa cara meningkatkan motivasi belajar IPS, salah satunya Guru pada saat mengajar menerapkan salah satu model Pembelajaran, seperti model pembelajaran Word Square. Model pembelajaran Word Square merupakan model pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokkan pada kotak-kotak jawaban.

Model ini mirip dengan mengisi teka-teki silang, bedanya kalau model ini di kotak sudah tersedia jawaban tinggal mencocokkan. Untuk mengecoh jawaban disamarkan dengan menambah kotak yang diisi huruf bebas sebagai penyamar. Guru memprogram pertanyaan yang dapat merangsang peserta didik berfikir efektif. Sebelumnya guru membuat pertanyaan yang jawabannya sudah ada pada kotak yang telah ada susunan huruf secara acak. Jawaban dari pertanyaan sudah ditulis pada kolom lebih dahulu. Adapun langkah sedehana dalam menerapkan model pembelajaran Word Square, Pertama guru meyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai , kedua guru membagikan lembar pekerjaan yang berisi pertanyaan yang jawabannya akan ditemukan pada kotak yang telah tersedia, ketiga siswa menjawab pertanyaan dengan cara mencari jawaban yang sesuai yang telah tersedia kemudian mengarsir dengan tinta warna , keempat guru harus mengingatkan pada siswa untuk memberi tanda start dan finish pada kotak jawaban dengan maksud untuk menghindari kesalahan pada kotak yang diarsir, kelima guru harus memberi poin untuk setiap jawaban pada kotak tersebut.

iklan
Baca juga:  Kemandirian Anak Tunagrahita Melalui Pelatihan Ketrampilan

Dengan menerapkan model pembelajaran Word Square dalam pembelajaran, peserta didik merasa senang, antusias dalam mengerjakan tugas, dan bahkan melekat jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh guru, karena proses menjawab yang melalui beberapa tahap, mulai dari membaca soal, menjawab, mencari jawaban dan yang terakhir adalah mengarsir jawaban dengan tinta warna. Hal yang begini akan terkesan dan mengendap lama dalam pikiran peserta didik. Mereka senang mengerjakan tugas itu, ini artinya motivasi siswa meningkat. Karena meningkatnya motivasi tersebut, secara tidak langsung prestasi belajar ikut meningkat.

Jemirah, S.Pd, MM.Pd
Guru SMP Muhammadiyah Purworejo

iklan