Yang Penting Bicara, Grammar Belakangan, Benarkah?

Wahyu Setyorini,S.Pd Guru SMK Negeri 4 Kendal

JATENGPOS.CO.ID, – Banyak siswa merasa enggan mempelajari grammar bahasa Inggris karena menganggap bahwa itu sulit untuk dipahami. Sebagian besar beranggapan lebih penting praktik speaking langsung daripada harus pusing-pusing belajar grammar terlebih dahulu. Berdasarkan fenomena inilah sekarang tidak mengherankan bila kemudian metode pengajaran komunikatif menjadi sangat populer di kalangan pendidik bahasa Inggris. Mereka berkeyakinan bahwa penguasaan Bahasa Inggris yang paling cepat adalah dengan pergi ke luar negeri dimana bahasa Inggris menjadi bahasa sehari-hari atau dengan berbicara langsung dengan penutur aslinya.

Memang kita tidak serta merta menolak pendapat di atas, sebab pada akhirnya tujuan pembelajaran bahasa Inggris adalah membuat siswa mampu menguasainya baik secara lisan maupun tulisan. Namun perlu diperhatikan juga oleh para pendidik bahwa mahir bercakap-cakap dalam bahasa Inggris saja tidak cukup untuk dikatakan kompeten. Sangat penting membekali siswa dengan grammar. Hal ini pasti lebih memudahkan siswa untuk menyusun kalimat dan mengerti bahasa Inggris secara lebih baik. Bagaimana mungkin sebuah percakapan bisa dipahami apabila susunannya amburadul tidak sesuai dengan grammar? Jadinya malah membingungkan bagi kedua belah pihak yang sedang berkomunikasi. Lebih parah lagi kalau karena ketidaktahuan akan grammar malah merusak makna kalimat yang disampaikan.

Baca juga:  Menanamkan Disiplin Positif pada anak di Sekolah

Pembelajaran tentang grammar sebaiknya diberikan kepada siswa sejak tingkat dasar. Hal ini sangat berguna untuk pembelajaran bahasa Inggris pada tingkat-tingkat selanjutnya. Bahkan bagi mereka yang ingin menguasai bahasa Inggris untuk tingkatan yang lebih tinggi, misalnya untuk melanjutkan kuliah ke universitas di luar negeri atau untuk keperluan menunjang pekerjaan dan karier, maka mau tidak mau mereka harus memahami grammar. Sebab di dalam tes standar bahasa Inggris seperti TOEFl ( Test of English as Foreign Language) dan TOEIC (Test of English for International Commerce) sangat diperlukan pengetahuan grammar yang baik untuk menyelesaikan tes supaya lulus serta mendapatkan nilai yang bagus.

Ketika siswa berbicara langsung, sebetulnya ada unsur grammar yang mereka gunakan. Apabila salah grammar pasti menyebabkan salah arti. Jelas berbahaya  kalau begitu. Mereka pikir mudah saja menyusun kalimat itu, yang penting tahu vocab nya terus tinggal disambung-sambung, selesai. Nah, pertanyaannya adalah apakah kalimatnya sudah benar? Bisa iya, bisa tidak. Misalkan pada kalimat “Let’s eat mother”, kok seperti kanibal saja, ibunya mau dimakan. Padahal masalahnya sepele hanya kurang tanda koma di antara kata “eat” dan “mother” sehingga menjadi “ Let’s eat, mother” (mengajak makan). Terlihat sekali di sini bahwa ada grammar yang mengajarkan kita bagaimana membuat kalimat yang benar.

iklan
Baca juga:  Peran Bahasa dan Media Sosial Di Era Global

Sungguh penting grammar itu, karena saat mempelajarinya kita dituntut untuk menjadi pendengar, pemikir, pembaca, pembicara dan penulis yang baik. Grammar selalu muncul di setiap aspek-aspek tersebut. Bukan hanya berbicara, membacapun kita perlu grammar.  Inilah mengapa grammar begitu penting terutama bagi siswa-siswa di Indonesia di mana bahasa Inggris bukanlah bahasa pertama atau kedua tapi menjadi bahasa asing. Kecenderungan siswa memang menganggap ngomong dalam bahasa Inggris itu mudah, tapi sering melakukan kesalahan grammar dalam speaking atau writing. Mengapa hal ini terjadi? Sudah tentu karena mereka lupa bahwa grammar tidak bisa dibuang begitu saja dalam pembelajaran bahasa. Kemampuan grammar sangatlah berguna baik di dalam pendidikan, pekerjaan dan kehidupan sosial. Oleh karena itu, janganlah mengotakkan diri hanya mau ngomong saja tanpa mau belajar grammar.

Baca juga:  Belajar Matematika Lebih Menyenangkan dengan Kartu Bilangan

Harapan para guru adalah pada suatu saat nanti, ketika siswa-siswanya menguasai grammar dengan baik, mereka mampu berkomunikasi dengan siapa saja, di manapun, kapanpun bahkan dalam situasi yang bagaimanapun. Ingatlah, bahwa tanpa grammar komunikasi menjadi amburadul dan ide kita tidak bisa tersampaikan dengan baik dan benar.

Wahyu Setyorini,S.Pd

Guru SMK Negeri 4 Kendal

iklan