JATENGPOS.CO.ID.JOGJA – Menpar Arief Yahya selalu memuji kreativitas anak-anak Jogja dalam menciptakan destinasi baru. Seperti destinasi digital di Pasar Kaki Langit Mangunan, Bantul yang hadir setiap Minggu pagi dengan kawasan yang dibuat Instagramable. “Inilah yang dimaksud dengan Destinasi Digital, yang heboh di Medsos dulu, sebelum benar-benar menjadi destinasi,” kata Menteri Arief Yahya.
Kini ada lagi yang baru, yang hadir di liburan penghujung tahun 2017. Nah, jika kalian bingung mengisi liburan sekolah untuk anak-anak? Inilah jawabannya. Untuk anak-anak usia 7 – 14 tahun yang ingin mengisi liburan akhir tahun dengan hal kreatif, jangan lupa untuk ikut program Liburan Kreatif Bersama Yogyatourium.
Selama dua hari peserta belajar menciptakan alat musik perkusi (alat musik pukul) dari bahan daur ulang, latihan membentuk ansambel grup perkusi dan berlatih membuat karya bersama pendamping. Peserta hanya perlu membawa kaleng susu bekas (400gr / 800gr) dan botol plastik bekas air mineral 1,5 lt. Bahan tersebut akan disusun menjadi alat musik perkusi.
“Lokakarya ini akan dipandu oleh kakak-kakak musisi dari Total Perkusi (Jogjakarta). Total Perkusi merupakan sebuah komunitas yang didedikasikan untuk pemain, komunitas, musik dan kegiatan budaya yang berhubungan dengan alat musik perkusi,” papar Direktur Utama PT Aseli Dagadu Djokdja Ahmad Noor Arief, pengelola Yogyatourium.
Komunitas ini, lanjut Arief, banyak mengadakan acara diskusi, kelas musik, lokakarya, dan musical outbound di berbagai wilayah di Indonesia.
Tak hanya berlatih, peserta juga akan langsung pentas. Karya ansambel peserta lokakarya akan dipentaskan pada tanggal 20 Desember 2017 di puncak acara Liburan Kreatif bersama Ruang Ekspresi Anak (REKA).
Dalam puncak acara Liburan Kreatif di Yogyatourium akan ada banyak acara seru yang bisa kalian ikuti antara lain : penampilan musik dari adik-adik REKA, Power Princess Violin, 2 Wings, Biola Kenisha, Flash Mob ‘Bebas Bermimpi’, menari bersama kakak-kakak REKA, dan penampilan band musik anak Nada Bicara.
Program Liburan Kreatif Bersama Yogyatourium ini didukung oleh Yogyatourium, Dagadu Bocah, Ruang Ekspresi Anak (REKA) dan Total Perkusi.
“YOGYAkarta, pariwisata (TOUrism), dan laboratoRIUM kreativitas adalah tiga elemen yang menjadi semangat bardirinya Yogyatourium. Sesuai namanya, Yogyatourium bukan saja sebentuk bangunan, ia merupakan sebuah ruang yang diharapkan akan selalu hidup,” tambah Arief.
Sebagaimana konsep desain logo dan arsitekturnya yang terinspirasi dari surban Aji Saka yang dikisahkan ketika terurai memanjang tak habis-habisnya, Yogyatourium dicita-citakan menjadi ruang bagi kreativitas yang terus mengalir.
Selain sebagai gerai penjualan produk-produk Dagadu Djokdja, Dagadu Bocah, Oblongpedia, Hiruk Pikuk, dan DGD, Yogyatourium juga mewadahi ekspresi-ekspresi seni khususnya di bidang seni dan desain.
“Program Yogyatourium melibatkan warga kota melalui program kolaborasi seperti Designer Portofolio Review, Malam Bercerita, Screening Film Animasi Club, Kelas Kreatif, dan Jamasan (Jagongan Malam Santai),” tandas Arief.
Ruang Ekspresi Anak – REKA (@ruang_ekspresianak) berangkat dari kegelisahan atas minimnya ruang ekspresi, dan hiburan edukatif untuk anak. REKA berupa ruang pentas dan workshop seni untuk anak, ruang sharing cita-cita dan bisa saling berkolaborasi.
REKA diadakan berpindah-pindah tempat di wilayah Jogjakarta, dengan konsep ‘ngunduh’, siapa saja boleh ikut peduli dan menyelelenggarakan REKA di lingkungan tempat tinggalmu.
REKA diselenggarakan oleh SAHABAT REKA, sebuah jaringan seniman Jogja sahabat perempuan dan anak. SAHABAT REKA adalah komunitas nirlaba yang ingin menciptakan lebih banyak Ruang Ekspresi untuk Anak lewat seni (musik, rupa, dan gerak), menginspirasi anak untuk lebih bersemangat mengejar cita-citanya.
Pendaftaran lokakarya Membuat Perkusi dari Barang Recycle bersama Total Perkusi, Selasa, (19/12) pukul 13.30 – 17.00 WIB bisa dilakukan lewat link :
bit.ly/liburankreatif2017
Dengan beaya Rp 80 ribu, peserta akan mendapat fasilitas berupa bahan, alat, sertifikat, snack dan merchandise. (Erwan Widyarto/jan)