Zainal Petir Kecewa Rekontruksi Penembakan Pelajar Ada Kejanggalan

KECEWA : Zainal Abidin Petir (kuasa hukum), bersama keluarga korban tengah menyampaikan kekecewaanya atas jalanya rekontruksi. FOTO : DWI SAMBODO/JATENG POS

JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG – Zainal Abidin Petir kuasa hukum keluarga Gamma, kecewa lantaran polisi tidak menunjukan bagaimana detail saat tersangka bertemu korban dan teman-temannya.

Kekecewaan tersebut, di sampaikan Zainal kepada awak media, ditengah jalanya rekontruksi kasus penembakan yang menewaskan siswa SMK N 4 Semarang, belum lama ini.

Selain itu, keluarga pelajar korban penembakan yakni Gamma Rizkynata Oktavandy (17), juga mempertanyakan keberadaan tersangka Aipda Robig sebelum peristiwa penembakan terjadi.

“Kami kecewa karena saat rekonstruksi, penyidik hanya berfokus di bagian Gamma dan teman-teman. Sementara Aipda Robig Zaenudin hanya ditampilkan saat ia berpapasan dan menembak mereka,” ujar Zainal.


Dalam rekonstruksi tersebut, polisi menggambarkan bagaimana Gamma yang disebut akan tawuran dengan kelompok lain berkumpul, kemudian bertemu kelompok lawan, mengambil senjata.

Baca juga:  Mbak Ita: Perlunya Akhlak dan Budi Pekerti untuk Menyongsong Generasi Emas 2045

Kemudian, terjadi kejar mengejar antar kelompok, kemudian berpapasan dengan Aipda Robig dan terjadi penembakan.

“Saya sudah bilang ketika direkonstruksi Robig awalnya darimana kok sampe ketemu anak anak itu. Apakah dari kantor, dari markas, dari rumah, dari kontrakan atau darimana. Harusnya kan disampaikan kok yang suruh rekonstruksi dari satu tempat ke tempat yang lain anak-anak saja, Aipda Robig engga, ini kan nggak fair,” terangnya.

Lanjut Zainal, dalam rekonstruksi ini terlihat bila Robig sedang dalam kondisi tidak terancam. Namun, Robig sengaja meletuskan senjata apinya kepada korban.

“Dalam rekonstruksi tidak melakukan penyerangan tidak membawa senjata. Kedua penembakan itu dilakukan dalam jarak sangat dekat tidak ada 2 meter, itu hanya 1,4 meter. Itu tembakan yang mematikan dan brutal,” imbuhnya.

Baca juga:  1.000 Anak Meriahkan Turnamen Sepak Bola Terbesar di Jateng

Di lokasi yang sama, Andi Pranowo ayah Gamma, mengaku kecewa lantaran jalannya rekonstruksi tersebut, terdapat kejanggalan.

“Kalau rekonstruksi tadi sih saya sendiri banyak yang janggal. Saksi banyak yang disuruh seperti ini, kan harusnya yang lebih tau itu kan saksi-saksi ya gimana kejadian posisinya seperti apa kan saksi yang tahu,” katanya.

Pada rekontruksi yang di langsung di saksikan Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto. Ia menegaskan, bahwa puluhan adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi sudah sesuai dengan BAP.

“Tadi sama – sama kita saksikan dan melihat bagaimana saksi anak anak itu tanpa ada sanggahan, mereka semua menjalankan adegan secara normal mereka menyebut posisinya ada dimana kendarannya, bawa apa. Tidak ada yang ditutupi,” katanya. (ucl/jan)

Baca juga:  Terus Bergerak Maju dan Bersuka Cita Bersama SDN Gajahmungkur 02