Keberhasilan belajar siswa tidak terlepas dari dukungan berbagai komponen,salah satunya kualitas guru yang harus menguasai kompetensi profesional, kompetensi pedagogis, kompetensi sosial,dan kompetensi kepribadian.Selain kompetensi guru, indikator keberhasilan juga dipengaruhi oleh peran orang tua yang berkewajiban mengontrol belajar siswa di rumah, dan peran masyarakat sekitar yang berfungsi mengawasi siswa belajar bersama lingkungannya.
Kebijakan pendidikan yang saat ini sedang hangat adalah Belajar dari Rumah (BDR) yang diterbitkan pemerintah akibat pandemi COVID-19.Oleh karena itu diperlukan pendekatan pembelajaran yang tepat, salah satu yang dapat dipertimbangkan adalah menggabungkan beberapa metode pembelajaran. Blended learning dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran untuk mendapatkan konten yang tepat dalam format yang tepat untuk orang yang tepat pada waktu yang tepat, syarat blended learning dirancang untuk saling melengkapi proses pembelajaran dengan menyertakan penerapan perilaku belajar (Harvey singh, 2003).
Blended learning adalah pembelajaran yang memadukan pembelajaran berbasis teknologi dan informsi dengan pembelajaran berbasis kelas/tatap muka.Aspek yang digabungkan dapat berbentuk apa saja, misalkan metode, media,sumber, lingkungan ataupun strategi pembelajaran dan tidak hanya mengkombinasikan face-to-face dan online learning saja.Blended learning merupakan pengembangan lebih lanjut dari metode e Learning, yaitu metode pembelajaran yang menggabungkan antara sistem elearning dengan metode konvensional atau tata muka (face-to-face).
Blended learning merupakan campuran metode pengajaran menggunakan conventional learning dengan virtual learning (Menurut Benthall, 2008).Conventional learning merupakan pembelajaran tatap muka yang lazim dilakukan di kelas. Sedangkan virtual learning merupakan pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan internet, dimana guru tidak bertemu langsung dengan siswa di kelas akan tetapi berinteraksi melalui jaringan maya. Blended learning bisa dikatakan sebagai metode yang mengkombinasikan beberapa metode pembelajaran dan disebut juga sebagai hybrid learning.
Kelebihan blended learning adalah dapat melakukan difersivikasi pembelajaran dan memenuhi karakteristik belajar siswa yang berbeda-beda. Misalnya, siswa yang enggan berdiskusi di kelas mungkin saja akan lebih aktif berdiskusi secara tertulis.Tidak semua siswa berani dalam mengajukan pendapatnya apabila di dalam kelas.Ada saja siswa yang sebenarnya memiliki banyak ide namun kurang berani menunujukkannya. Dengan blended learning ini siswa yang tertutup akan menjadi lebih aktif.
Pembelajaran terjadi secara mandiri dan konvensional, yang keduanya memiliki kelebihan yang dapat saling melengkapi.Pembelajaran lebih efektif dan efisien.Meningkatkan aksesbiltas, Dengan adanya blended learning maka siswa belajar semakin mudah dalam mengakses materi pembelajaran. Kegiatan diskusi berlangsung secara online/offline baik antara siswa dengan guru maupun antara siswa itu sendiri.
Guru dapat meminta kepada siswa untuk mengkaji materi pelajaran sebelum pembelajaran tatap muka berlangsung dengan menyiapkan tugas-tugaspendukung. Target pencapaian materi-materi ajar dapat dicapai sesuai dengan target yang ditetapkan.
Meklihat kondisi masyarakat Karangsari sangat memungkinkan sekali bagi guru untuk melaksanakan model pembelajaran blended learning, Dukungan orang tua wali murid sangat besar terlebih lagi siswa kelas VI sudah 100% memiliki gadget sendiri dan akses internet juga memadai sehingga pembelajaran virtual dapat berjalan lancar.
Awal pandemi memang guru merasakan sangat kesulitan dalam menyampaikan materi pelajaran selama BDR.Seiring berjalannya waktu, dan kreatifitas guru yang terus dikembangkan lambat laun BDR menjadi hal biasa dan dapat berjalan dengan baik, Hal ini dibuktikan dengan tingkat keaktifan siswa dan hasil belajar siswa yang selalu mengalami peningkatan, Ketuntasan klasikal rata-rata 82%.
Oleh : Maafi, S.Pd.SD
Guru SDN 01 Karangsari, Pemalang