Jigsaw Gairahkan Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran

Irma Wadati,S.Pd.SD Guru SDN Banyudono 2, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang

Belajar mempunyai pengertian yang sangat kompleks, sehingga banyak ahli yang mengemukakan pendapat dan pengertian belajar dengan ungkapan yang berbeda. Belajar merupakan aktivitas yang akan selalu dilakukan oleh seseorang baik dalam aktivitas sendiri maupun ketika berkelompok., dengan kata lain bahwa seluruh kegiatan kita tak bisa dilepaskan dari kegiatan belajar. Wragg (Anurrahman 2012:34) mengemukakan beberapa ciri umum kegiatan belajar sebagai berikut; Belajar merupakan aktivitas diri seseorang yang disadari dan disengaja,yang dipengaruhi oleh keaktifan jasmani dan mental seseorang. Kegiatan belajar yang dilakukan secara intensif ditandai dengan keaktifan jasmani dan mental seseorang yang tinggi.

 Tingkat pemahaman, keaktifan dan motivasi siswa kelas VI SDN Banyudono 2 saat pembelajaran Matematika materi pokok lingkaran sangatlah rendah. Untuk menciptakan suasana belajar yang disukai oleh siswa, guru perlu melakukan suatu inovasi. Salah satunya dengan mengoptimalkan penggunaan model pembelajaran. Tindakan baru yang akan digunakan untuk perbaikan pembelajaran adalah model pembelajaran Jigsaw. Model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.

Menurut Suprijono (2009:89) Model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw merupakan pembelajaran kooperatif dimana guru membagi kelas dalam kelompok-kelompok lebih kecil. Selain itu Yuzar dalam Isjoni (2010: 78) mengatakan, dalam pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw, siswa belajar dengan kelompok kecil yang terdiri 4 sampai 6 orang, heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab secara mandiri.

       Adapun  langkah-langkah atau sintak kegiatan pembelajaran dengan model  kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut : 1) Membentuk kelompok heterogen yang beranggotakan 4-6 orang; 2)  Tiap orang dalam kelompok diberi sub topik yang berbeda; 3) Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akan bergabung dalam kelompok ahli; 4) Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan mengintegrasikan semua sub topik yang telah dibagikan sesuai dengan banyaknya kelompok; 5) Kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan dan saling membantu untuk menguasai topik tersebut; 6) Setelah memahami materi, kelompok ahli menyebar dan kembali ke kelompok masing-masing, kemudian menjelaskan materi kepada rekan kelompoknya; 7) Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi; 8) Guru memberikan tes individu pada akhir pembelajaran tentang materi yang telah didiskusikan dan 9) Siswa mengerjakan tes individual atau kelompok yang mencakup semua topik.

Jigsaw mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar matematika tentang materi lingkaran, karena sudah ada kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya, mengembangkan kemampuan siswa mengungkapkan ide atau gagasan dalam memecahkan masalah tanpa takut membuat salah, dapat meningkatkan kemampuan sosial mengembangkan harga diri dan hubungan interpersonal yang positif.

Penerapan pembelajaran kooperatif model Jigsaw pada materi pokok lingkaran kelas 6 SDN Banyudono 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang, menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan gairah belajar siswa. Dengan meningkatnya gairah belajar, otomatis hasil belajar siswa pun semakin meningkat. Hal tersebut disebabkan penerapan pembelajaran kooperatif model Jigsaw dapat membangkitkan keingintahuan dan kerja sama diantara siswa serta mampu menciptakan kondisi yang menyenangkan pada saat pembelajaran berlangsung sehingga proses pembelajaran akan lebih bermakna.

 

Oleh:

Irma Wadati,S.Pd.SD

Guru SDN Banyudono 2, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang