1.419 Warga Cilacap Terdampak Kekeringan

Petugas BPBD Kabupaten Cilacap saat menyalurkan bantuan air bersih bagi warga Desa Karangpucung RT 01 RW 05, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (12/9/2020).

JATENGPOS.CO.ID, CILACAP – Sebanyak 1.419 warga Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun 2020, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy.

“Hingga saat ini, 425 keluarga yang terdiri atas 1.419 jiwa yang tersebar di empat desa dari empat kecamatan telah terdampak kekeringan atau mengalami krisis air bersih,” kata Tri Komara Sidhy di Cilacap, Rabu.

Ia mengatakan pihaknya telah menyalurkan bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan sesuai dengan surat permohonan bantuan yang diajukan oleh pemerintah desa setempat.

Dalam hal ini, kata dia, pihaknya telah menyalurkan bantuan air bersih 1 tangki untuk warga Desa Adiraja, Kecamatan Adipala, 2 tangki untuk warga Desa Sidaurip, Kecamatan Gandrungmangu, 1 tangki untuk warga Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, dan 1 tangki untuk warga Desa Karangpucung, Kecamatan Karangpucung.

iklan
Baca juga:  Alami Puso, Sejumlah Petani Jateng Mulai Ajukan Klaim Asuransi

“Dengan demikian, hingga saat ini kami telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 5 tangki dari total alokasi APBD Kabupaten Cilacap Tahun Anggaran 2020 sebanyak 500 tangki,” katanya.

Ia mengharapkan alokasi bantuan air bersih yang disiapkan tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang mengalami kekeringan maupun krisis air bersih (air sumurnya terintrusi air laut, red.), meskipun bantuan yang disalurkan pada musim kemarau tahun 2019 lebih dari 1.000 tangki.

Tri Komara mengatakan pihaknya akan menggandeng instansi, organisasi, dan perusahaan untuk ikut serta menyalurkan bantuan air bersih jika alokasi yang disediakan tidak mencukupi kebutuhan.

“Kami siap menyalurkan bantuan air bersih asalkan ada surat permohonan yang diajukan pemerintah desa setempat. Itu sebagai dasar kami untuk menyalurkan bantuan,” katanya.

Baca juga:  Ratusan Desa di Grobogan Alami Kekeringan

Tri Komara mengakui jika wilayah yang terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun 2020 belum luas jika dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Cilacap hingga 29 September 2019 telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 622 tangki untuk warga di 78 desa.

Menurut dia, hal itu disebabkan musim kemarau tahun 2019 berlangsung selama 7 bulan dan berdampak luas di Kabupaten Cilacap.

“Kalau berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, musim kemarau di Cilacap pada tahun 2020 diprakirakan normal dan berlangsung selama 5 bulan atau sampai bulan November. Pada awal musim kemarau tahun ini, di Cilacap juga masih sering turun hujan, sehingga dampak kekeringannya tidak terlalu luas,” katanya. (fid/ant)

Baca juga:  Desa di Purbalingga Diminta Siapkan Tempat Karantina Pemudik
iklan