Mengenal Mas Dar, Anak Desa Ditunjuk Prabowo Maju Gubernur Jateng

DEKAT PRABOWO: Mas Dar (Sudaryono), maju gubernur Jateng. Foto:bejan/jatengpos

SEMARANG – Tidak berlebihan jika Sudaryono, yang akrab disapa Ma Dar, ditunjuk Prabowo untuk maju calon gubernur Jawa Tengah, 27 Nopember 2024.

Sebab mantan ajudan Prabowo ini dianggap sukses memenangkan Prabowo-Gibran, pilpres 14 Februari, di Jawa Tengah hingga 53 persen.

” Ya mungkin karena saya dianggap berhasil memenangkan Pak Prabowo-Gibran di Jawa Tengah hingga 53 persen, sehingga saya ditunjuk untuk maju. Saya menganggap dukungan maju gubernur ini apresiasi pimpinan, kader, dan masyarakat Jawa Tengah, ya saya ikhtiar memperjuangkan amanah dan apresiasi ini, “kata Mas Dar, kepada Jateng Pos, dalam sesi podcast JatengPosTV, 30 Maret 2024.

Padahal, kata Mas Dar, dia sendiri menjadi Ketua DPD Geridra Jawa Tengah baru lima bulan, sejak 18 Oktober 2023. Dia juga mengaku hanya punya waktu empat bulan untuk kampanye dan berjuang memenangangkan Prabowo-Gibran.

“Tapi alhamdulilah hasilnya melebihi ekspektasi kita, lebih tinggi hingga 53 persen, padahal waktunya mepet. Tapi kita memang peng-pengan (sungguh-sungguh) selama bekerja, jenengan bisa tanya para kader partai, mereka sudah seperti ampun-ampun kemarin itu,”imbuh pria yang masih berusia 39 tahun itu.

Dia bersyukur punya tim yang giat dan tangguh. Meski waktunya mepet, dengan kerja yang tersistem, terukur, dan tanpa menyerah, hasilnya luar biasa.

Menurutnya, Gerindra adalah partai yang punya idiologi sangat kuat. Gerindra adalah partai kader yang perekrutan anggota dan triningnya ada jenjangnya. Sehingga Gerindra mampu tumbuh dan menumbuhkan kadernya. Meski beberapa kali kalah pencapresan, kader tidak menyerah untuk terus memperjuangkan Pak Prabowo. Tahun 2009 maju Mega-Prabowo kalah. Maju lagi 2014 Prabowo-Hatta juga kalah. Tahun 2019 maju lagi Prabowo-Sandiaga kalah lagi. Tahun 2024 maju lagi baru menang.

“Gerindra diologinya kuat, rasa cintanya terhadap pak Prabowo juga kuat. Bayangkan, Pak Prabowo sudah maju sama bu Mega tahun 2009 kalah, kita semangat lagi, diajak lagi untuk maju, kalah lagi. Diajak maju lagi, kalah lagi. Alhamdulilah maju yang keempat terpilih. Artinya kalau tinju lalu kalah maju lagi, kan harus menyemangati diri sendiri, latihan lagi. Kalau kontestasi politik, menyemangati dirinya, tentu harus punya semangat lebih untuk bisa menyemangati pasukanya. Jadi Pak Prabowonya semangat, lalu partainya secara idiologis juga sangat kuat,”imbuh Mas Dar.

Itulah menurut Mas Dar, satu modal yang dia punya saat turun ke Jawa Tengah untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Dengan kerja tersistem, treatmen yang baik, dirinya bersama tim bisa memenangkan pertarungan pilpres.

“Memang saya sebagai ketua DPD masih baru, masih lima bulan jalan. Fokus saya kemarin 80-90 persen baru fokus kerja memenangkan Pak Prabowo. Karena yang belum pernah kita menangkan itu adalah pilpres. Kalau pileg itu kita hampir menang. Bahkan tahun 2019 saat kita oposisi perolehan suaranya terbesar kedua. Sehingga kalau ke depan kita genjot, tahun 2029 (Gerindra) semoga bisa juara,”harapnya.

Dia menyadari, memang orang baru di Gerindra Jawa Tengah. Lima belas tahun tugasnya menjadi ajudan Prabowo di Jakarta. Wajar orang menganggapnya orang baru di Jateng.

“Tapi saya aslinya orang Jawa Tengah, orang Purwodadi, Grobogan. Saya lahir tumbuh dan besar di Grobogan sampai SMP. Lalu SMA lanjut ke SMA Taruna Magelang, lulus TN saya lanjut ke National Defence Academy di Jepang. Saya lima tahun di sana. Alhamdulilah, anak orang desa bisa sekolah ke Jepang. Di institusi militer di Jepang semacam akademi militernya Indonesia di Magelang. Ya kita belajar bahasa Jepang tentu, karena pengantar bahasa Jepang, disertasi bahasa Jepang, semua ujian pakai bahasa Kanji. So far sih lancar semua, “tambah mantan ajudan Prabowo ini.

Kemudian tahun 2009, dia kembali ke Indonesia, setelah lima tahun kuliah militer sejak 2004. Baru tahun 2010 diajak bergabung dengan Prabowo Subianto sebagai ajudan pribadi. Sejak dulu memang Prabowolah yang menggagas program-program untuk anak-anak muda Indonesia bisa sekolah ke berbagai negara. Termasuk salah satunya kampus tempat Mas Dar belajar di Jepang itu.

“Setelah pulang saya ketemu pak Prabowo, beliau menyampaikan kepada saya, mengabdi kepada negara itu banyak cara, termasuk jalur politik, jalur bisnis, dan lainya. Kemudai saya menjadi sekretaris pribadi Pak Prabowo. Mungkin kalau sekarang Mayor Teddy gitu lah. Saya Mayor Teddy zaman dulu, ketika Pak Prabowo masih merintis Gerindra. Ya mungkin kalau gantengnya masih jauh lah. Tapi bisa dianggap Mayor Teddy yang dulu ketika Pak Prabowi masih berusaha membesarkan partai.”

“Sejak tahun 2010, selama 5 tahun, alhamdulilah saya punya kesempatan nyantri dengan Pak Parbowo. Lumayanlah saya tinggal serumah dengan beliau, kemanapun beliau pergi saya ikut, keluar negeri juga ikut. Jadi punya banyak pengalaman 5 tahun sampai selesai pilpres 2014,”tambahnya lagi. (jan)