2.150 Stok Rumah Subsidi Terkendala Akad Kredit

Peminat properti tidak ada henti dari tahun ke tahun. Tampak pameran Properti Ekspo Semarang yang digelar beberapa waktu lalu, ramai peminat dan pemesan rumah. FOTO:DOK/ABDUL MUIZ/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID. SEMARANG- Saat ini setidaknya masih ada 2.150 unit rumah subsidi di Jateng yang dibangun tahun 2017 belum bisa akad kredit. Kondisi tersebut merugikan pengembang karena perputaran uang menjadi terhenti akibat rumah yang sudah terbangun.

Humas dan Promosi DPD REI Jateng, Juremi mengatakan, kebijakan pemerintah terkait sistem registrasi pengembang pada bank penyalur subsidi menjadi salah satu faktor terhambatnya akad kredit rumah subsidi tahun 2017. Selain itu, batas akhir registrasi pengajuan rumah subsidi tahun 2017 pada 6 Desember.

“Kalau rumahnya sudah siap. Hanya saja belum bisa diserahkan ke pembeli karena belum ada akad kredit dari bank,” katanya, di sela Penutupan Pameran Properti Ekspo Semarang, kemarin.

Baca juga:  Tok! Harmawan Mardiyanto Jadi Ketua DPD REI Jateng

Menurutnya, kendala lain yang dialami pengembang rumah subsidi pada akhir tahun lalu yakni terkait persyaratan pembelian rumah subsidi. Saat itu akan diberlakukan kenaikan harga dan batasan syarat pemohon KPR subsidi.

iklan

“Namun begitu yang berubah hanya harga rumah subsidi di Jateng dari Rp123 juta menjadi Rp130 juta, yang diterapkan tahun 2018,” ungkapnya.

Dijelaskan, dari 2.150 unit rumah subsidi yang belum akad kredit, sebanyak 1.400 unit diantaranya ada di wilayah Solo Raya. Sisanya tersebar di Karesidenan Kedu, Banyumas, Pekalongan, Semarang dan Pati.

“Meski sampai sekarang belum akad kredit juga, tapi harga yang berlaku masih harga 2017 karena perjanjian pembelian ada di tahun 2017,” jelasnya.

Baca juga:  Jelang Musda ke XIV, DPD REI Jateng Tanam Ribuan Pohon hingga Donor Darah

Para pengembang rumah subsidi berharap, bank penyalur subsidi segera melayani akad kredit untuk KPR subsidi. Dengan begitu, modal pengembang bisa segera kembali dan pembangunan rumah subsidi kembali dilanjutkan.

“Tahun ini saja target pembangunan rumah subsidi di Jateng sebanyak minimal 6.000 unit,” ujarnya.

Terkait pameran Properti Ekspo Semarang yang digelar di Mall Ciputra Semarang mulai 15-26 Februari belum menunjukkam hasil yang menggembirakan. Kondisi cuaca yamg terus diwarnai hujan setiap hari membuat masyarakat malas untuk berkunjung ke mall dan survei ke lokasi perumahan.

“Dari 11 peserta pengembang perumahan dan apartemen, baru 5 peserta yang melaporkan transaksi total 22 unit rumah,” pungkasnya. (aln/muz)

iklan