JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Guna mengintegrasikan penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi dalam penyelenggaraan Program JKN-KIS, BPJS Kesehatan resmi menjalin kerja sama dengan Universitas Negeri Semarang. Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti menjelaskan universitas yang menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi memiliki kemampuan besar untuk mengajak masyarakat khususnya mahasiswa dan akademisi untuk menjadi akselerator dalam mencapai tujuan pemerintah, baik di bidang ekonomi, pendidikan, sosial dan kesehatan.
“Mahasiswa dan para akademisi merupakan agent of change yang diharapkan mampu merubah pola pikir masyarakat. Harapannya, seluruh mahasiswa dan para akademisi khususnya di lingkungan Universitas Negeri Semarang mampu mengedukasi masyarakat untuk mendaftar sebagai peserta JKN-KIS bukan saat sakit tetapi mendaftar dengan tujuan melindungi diri dan membantu masyarakat yang sakit melalui iuran JKN-KIS yang dibayarkan setiap bulan,” kata Ghufron.
Ghufron menyebut, kerja sama yang terjalin bukan hanya dalam rangka penyelenggaraan program JKN-KIS tetapi juga dalam rangka meningkatkan sinergi terkait pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka serta peningkatan kapasitas SDM, penyediaan tenaga ahli, seminar, lokakarya dan diskusi kelompok terarah.
Ghufron menambahkan, per Oktober 2021, jumlah peserta yang terdaftar di Klinik Puslabkes UNNES sebanyak 7.879. Dirinya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Universitas Negeri Semarang atas sinergi yang dibangun dalam pemberian layanan kesehatan kepada peserta yang terdaftar di Klinik Puslabkes UNNES.
“Kami berharap, kerja sama dan sinergi antara BPJS Kesehatan dengan Universitas Negeri Semarang dapat memberikan manfaat timbal balik bagi seluruh pihak dalam meningkatkan kesehatan dan kemajuan bangsa, khususnya bagi mahasiswa dan akademisi di lingkungan Universitas Negeri Sematrang,” tambah Ghufron.
Dalam sambutannya, Rektor UNNES Fathur Rokhman menyampaikan kesehatan adalah aset individu, aset bangsa, sekaligus aset kolektif umat manusia. Oleh karena itu, selain upaya-upaya personal, kesehatan juga harus dijaga dengan mengembangkan sistem kesehatan kolektif yang bersifat nasional dan global secara terpadu dan terencana. Fakta bahwa penyakit menular tidak mengenal teritori politik membuat upaya menjaga kesehatan benar-benar harus dilakukan secara kolektif dan komprehensif.
Rektor Unnes Fathur Rokhman menyampaikan terima kasih kepada BPJS Kesehatan atas sinergi yang terjalin karena memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa dalam kaitannya Unnes sebagai Kampus Merdeka.
“Yang utama adalah mahasiswa sehat, karena dengan sehat bisa produktif dan berprestasi. Kampus Merdeka mengharuskan, mahasiswa belajar di luar kampus dan bisa di BPJS Kesehatan,” kata Fathur.(aln)