TAWANGHARJO – Pendidikan terus berkembang mengikuti perubahan era yang mendasarkan pada teknologi dan komunikasi. Dengan perkembangan guru hendaknya mentranformasi dirinya untuk selalu mengikuti perubahan. Berani mengubah paradigma dari pembelajaran konvensional ke pembelajaran yang mengedepankan keaktifan peserta didik.
Dalam pembelajaran, seorang guru harus mempunyai kemampuan dalam menentukan metode yang sesuai. Penggunaan metode yang tepat akan mempermudah dalam penyampaian materi dan pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Suyatno (2004:15) metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.
Banyak metode pembelajaran yang diperkenalkan oleh para pakar pendidikan, salah satunya adalah metode Mind Map . Di dalam proses pembelajaran terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan. Salah satu metode yang ada adalah metode mind map. Metode mind map dikembangkan sebagai metode efektif untuk mengembangkan gagasan-gagasan melalui rangkaian peta-peta. Salah satu penggagas metode ini adalah Tony Buzan (dalam Huda 2013:307). Untuk membuat mind map, menurut Buzan, seseorang biasanya memulainya dengan menulis gagasan utama di tengah halaman dari situlah, ia bisa membentangkannya ke seluruh arah untuk menciptakan semacam diagram yang terdiri atas kata kunci- kata kunci, frasa-frasa, konsep-konsep, fakta-fakta, dan gambar-gambar.
Metode ini mengajarkan kita berfikir secara deduktif. Di mana berfikir deduktif merupakan suatu metode berfikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagian khusus. Metode Mind map ini juga mengembangkan secara umum berupa kata kunci yang diikuti oleh kata-kata yang berhubungan dengan gambar atau media yang lain. Dengan menuliskan kata-kata yang berkaitan dengan gambar atau objek lain akan mempermudah siswa dalam menulis teks deskripsi.
Menurut Kemendikbud (2013:121) teks deskripsi adalah jenis teks yang menggambarkan keadaan (sifat, bentuk, ukuran, warna, dan sebagainya) sesuatu (manusia atau benda) secara individual dan unik. Teks ini mengutamakan hubungan antara keseluruhan dan bagian-bagiannya. Menulis teks deskripsi berarti melukiskan atau menggambarkan atau menceritakan secara kronologis secara detail objek sehingga ketika tersusun akan menjadi teks deskripsi.
Kaitannya dengan menulis teks deskripsi metode Mind Map dapat meningkatkan kompetensi menulis teks deskripsi siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan pembelajaran metode mind map dengan media gambar. Siswa diberikan gambar tentang suatu objek, dapat berupa rumah tradisional, tarian, sekolah, tempat bersejarah, tempat wisata, atau objek yang berhubungan budaya lokal.
Langkah selanjutnya, siswa mengamati gambar atau objek yang akan dideskripsikan. Siswa menuliskan beberapa kata kunci yang berhubungan dengan gambar atau objek yang akan dideskripsikan. Setelah tersusun kata-kata kunci dari objek yang dideskripsikan, siswa membuat kata-kata kunci tersebut menjadi kalimat. Kalimat ini akan berfungsi sebagai ide pokok yang tersusun dalam kalimat utama.
Setelah ide pokok setiap paragraf berhasil disusun, dikembangkanlah ide tersebut ke dalam kerangka karangan. Kerangka karangan ini berisi tentang satu ide pokok atau pikiran utama dan beberapa pikiran penjelas. Dengan berfikir deduktif dalam kegiatan menulis teks deskripsi maka yang disampaikan bagian umum dulu dilanjutkan dengan bagian-bagian khusus. Dalam menulis teks deskripsi ini dikembangkan dulu gagasan utama yang selanjutnya gagasan-gagasan penjelas sehingga menjadi-paragraf yang utuh.
Paragraf-paragraf yang telah tersusun dengan pikiran utama dan pikiran penjelasnya dirangkai ke dalam tulisan teks deskripsi. Dalam penyusunan ini, diperhatikan pula struktur teks deskripsi. Adapun struktur teks deskripsi meliputi : identifikasi/ gambaran umum yang berisi nama objek yang dideskripsikan. Deskripsi bagian yang berisi perincian bagian objek tetapi diperinci berdasarkan tanggapan subjektif penulis. Perincian dapat berisi apa yang dilihat (bagian-bagiannya, komposisi warna, seperti apa objek yang dilihat menurut kesan penulis. Perincian juga dapat berisi perincian apa yang didengar (mendengar suara apa saja, seperti apa suara-suara itu/ penulis membandingkan dengan apa). Perincian juga dapat berisi apa yang dirasakan penulis dengan mengamati objek. Simpulan/ saran berisi pendapat umum dari penulis.
Memang dengan penggunaan metode mind map pembelajaran menulis teks deskrisi tidak secara serta merta meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis teks deskripsi. Perlu dilakukan secara bertahap, berulang dan kontinyu. Kegitan menulis bukanlah pekerjaan yang mudah karena menulis merupakan penyampaian ide, gagasan, perasaan, dan kreativitas sesorang kepada publik atau orang lain.