GROBOGAN – Selama ini kelas masih terkesan menjadi “sunyi ”, siswa cenderung diam dan pasif ketika menerima materi dari guru. Kelas bisa dikatakan “mati ” karena pengelolaan dan penciptaan kelas disaat pembelajaran jauh dari pembelajaran asyik, enak,inovatif,kreatif , menyenangkan belum menggunakan metode PAIKEM . suasana kelas cenderung mencekam,,serasa hampa ,siswa takut menjawab pertanyaan yang diberikan guru ,siswa kurang berpartisipasi aktif saat kegiatan belajar mengajar.kendala disebabkan karena sarana prasarana kurang memadai, dengan minimnya sumber belajar bagi siswa. Bisa dikatakan, kelas kering jauh kurang dengan ragam referensi. Guna menjadikan suasana belajar lebih hidup, bisa dilakukan memilih metode pembelajran open – Ended Learning( OEL)
Model pembelajaran Open – Ended Leaerning merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi hidup dan menyenangkan bagi siswa. Hal tersebut disebabkan pembelajaran terbuka atau sering dikenal Open Door ( belajar di luar kelas ). Sesuai karakter mata pelajaran SAINS /IPA.tindakan yang perlu dilakukan disini antara lain : menyajikan masalah,membimbing dan mengarahkan siswa ,membuat kesimpulan . membutuhkan. partisipasi siswa didalamnya, bertujuan dan berkeinginan individu/siswa dibagun secara terbuka .tindakan yang dilakukan guru adalah menyajikan masalah ,memperhatikan dan mencatat respon siswa
Dengan demikian, model pembelajaran Open Ended Leaeing ini merupakan suatu model pembelajaran yang dapat digunakan guru agar dapat terwujud suasana pembelajaran di dalam kelas yang lebih menyenangkan. Sehingga para siswa merasa lebih senang dan respons. Karena dalam model pembelajaran Open –Ended Learning ini siawa dalam menghadapi masalah dapat memecahkan solusi masalahnya
Model pembelajaran Open –Ended Learning menumbuhkan kemandirian belajar siswa bertujuan untuk menguasai suatu kompetensi yang diharapkan sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Bentuknya pengetahuan maupun ketrampilan.agar siswa tertarik dengan apa yang diajarkan guru. Salah satu caranya yaitu memberi motivasi dan membuat perencanaan dengan yang diajarka. Dalam membuat perencanaan guru dapat melakukan dengan metode pembelajaran dan sumber belajar yang sesuai dengan bahan ajar. Dalam penggunaan metode ini guru melakukan metode diskusi informasi dan memanfaatkan sumber belajar dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah. Tujuannya siswa tidak merasa boring hanya menerima pelajaran di dalam kelas saja tapi juga bisa menerima pelajaran di luar kelas secara langsung .
Jadi, dalam pelaksanaan model pembelajaran ini pengujian pemahaman siswa dengan memberi pertanyaan melalui lembar diskusi siswa dan dituntut mejawab pertanyaan yang disediakan. Kemudian salah satu perwakilan kelompok maju memperesentasikan di depan kelas. Kemudian pengamatan langsung pada alam sekitar lingkungan sekolah sesuai materi yang disampaikan. yaitu pola interaksi makhluk hidup dengan lingkungan. Kemudian untuk pengujian kemandiriaan siswa setiap individu memberikan instrumen soal ulangan harian selesai pengamatan ataupun membuat kesimpulan .
Tujuan penggunaan metode ini lebih fleksible dan menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran di kelas. Guru juga tidak terkesan melulu ceramah. Melalui model ini, suasana kelas bisa lebih terkendali. Model ini juga bisa dikatakan model pembelajaran interaktif. Karena masing-masing di bagi menjadi beberapa kelompok kerja. Melalui kelompok tersebut, maka siswa lebih maksial dalam mengaktualisasikan dirinya. Melalui kelompok kecil-kecil tersebut, observasi guru juga lebih mudah.
Pembelajaran Open –Ended Learning yang dilaksanakan merupakan suatu pembelajaran dalam rangka pengujian terhadap pemahaman konsep siswa diharapkan mempunyai skill -skill pemecahan masalah secara kwantitatif dalam konteks memberi kesempatan siswa untuk bereksplorasi,bereksperimen melalui pengamatan langsung.
Untuk memulai penerapan model ini, pertama guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Kemudian guru menyajikan dan mendemonstransikan materi sesuai topik dengan tanya jawab kebeberapa siswa terkait meteri yang telah disampaikan sebelumnya. Setelah itu, guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok serta memberikan lembar diskusi siswa sebagai Berikutnya siswa diminta keluar kelas melakukan eksperimen pengamatan langsung sekitar lingkungan sekolah. Untuk menguji pemahaman siswa guru memberi evaluasi siswa dengan memberi instrumen lembar soal yang dibagikan guruke siswa. Ketika itu, guru melakukan analisis hasil evaluasi siswa, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi. Bagi yang benar,siswa diberi pujian.Terakhir guru memberikan reward terhadap siswa atau kelompok yang memperoleh nilai tinggi .
Beberapa keunggulan model Open –Ended Learning yaitu pembelajarannya menumbuhkan rasa senang belajar sambil bermain, menarik dan memberikan keleluasaan berpikir siswa. Selain itu juga ada kerjasama antarsiswa. Sehingga pembelajaran tidak monoton. Ada reward dan puneshmant bagi siswa. Suasana kelas lebih hidup. Hanya saja ada kekurangannya,siswa membutuhkan waktu agak lama, karena banyak kesempatan luar secara luas,tidak melihat hal yang lain tak terduga . Selain itu, kelas menjadi lebih ramai. Dapat disimpulkan menggunakan model tersebut menumbuhkan skill, mampu berimprestasi data,hipotesis,bereksperimen ,sangat menumbuhkan kemandirian belajar siswa.
Oleh. Retnaningsih, S.Pd
Guru SMP Negeri I Penawangaan Kab,Grobogan