JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Kemampuan menulis publikasi ilmiah khususnya artikel ilmiah populer di kalangan guru terus digenjot. Kali ini Kelas Literasi Guru( KLG) Jawa Tengah menggelar pelatihan penulisan artikel di media massa secara daring. Kegiatan menggandeng FPBS UPGRIS dan Harian Jateng Pos mulai Sabtu hingga Selasa(19-22/3).
Hadir secara virtual Dekan FPBS UPGRIS yang diwakili Alfiah,M.Pd kaprodi Pend.Bahasa Daerah, Direktur Jateng Pos Bejan Syahidan, dan Ketua KLG Tukijo.
Direktur Jateng Pos Bejan syahidan mengatakan peran media dalam mendukung kenaikan pangkat guru sangat dibutuhkan.
“Menurut regulasi guru harus menulis karya ilmiah. Kami dari media Jateng pos selama ini konsen memfasilitasi para guru. Pokoknya tulisan bagus, topik sesuai pembelajaran yang diampu maka kami jamin tayang,”ujar Bejan syahidan.
Tukijo dalam sambutannya mengatakan pentingnya guru menulis karya ilmiah. Sesuai permen PAN RB 16 tahun 2009 bahwa guru bisa naik pangkat dengan menulis publikasi ilmiah. Lebih lanjut Tukijo mengatakan kegiatan menulis di kalangan guru sangat diminati. Kegiatan pelatihan kali ini menurutnya diikuti 693 peserta dari berbagai jenjang sekolah.
Banyaknya media belum tentu mampu menampung karya guru. Maka kehadiran Jateng Pos di kalangan guru menjadi mitra strategis. Apalagi dukungan kalangan lain semisal kampus, MGMP, KKG dan PGRi serta dinas, menjadikan iklim menulis guru semakin baik.
Pelatihan tersebut dihadiri nara sumber antara lain Tukijo dari KLG Jateng, Lilik Rahmawati tim PAK, dan Puji Retno Hardinintyas dari Balai Bahasa Bali. Kegiatan yang berlangsung selama 4 kali sinkronus tersebut, memberikan gambaran strategi menulis, editing, dan pemahaman PKB guru. Bukan tidak mungkin selama ini para guru masih ada yang belum paham dengan teknik menulis di media massa.
“FPBS UPGRIS fokus membantu para guru. Salah satunya dengan kegiatan menulis dan pengembangan media. Nah, para guru secara swadaya ini membuktikan mereka memiliki motivasi yang tinggi untuk berkarya guna meningkatkan kompetensinya. Apalagi di era kurikulum merdeka saat ini. Guru harus mampu beradaptasi dengan kurikulum baru,”ujar Alfiah dalam sambutannya.
Alfiah, M.Pd mewakili Dekan FPBS UPGRIS menyampaikan dukungan UPGRIS dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, FPBS UPGRIS selama ini hampir 5 tahun kerja sama dengan KLG Jateng dan Jateng Pos. Kerja sama tersebut dalam bidang menulis maupun pengembangan media pembelajaran berbasis TIK.
Maka kegaitan pelatihan memberikan bekal keterampilan guru dalam menulis publikasi ilmiah. Termasuk artikel ilmiah populer di media massa. Pasalnya, guru selama ini belum banyak menulis di media. Maka kehadiran pelatihan semacam ini memberikan bekal cukup.
Sementara itu Puji Retno H dari Balai Bahasa Bali menjelaskan secara detail bagaimana melakukan swa sunting atau swa edit naskah sebelum dikirm ke media. Pada dasarnya, teknik editing menjadi pekerjaan yang harus dilakukan oleh penulis. Mengedit bisa dilakukan pada aspek penyajian dan bahasa. Melalui pemahaman tersebut, diharapkan artikel para peserta bisa press clear.
Tukijo menjelaskan kaidah jurnalistik dan teknik penulisan artikel di media massa. Mulai dari konten atau jenis rubrik di media dan menentukan topik. Berikutnya peserta diajak memahami penyusuna judul. Judul dari para peserta dikurasi dan dijadikan usulan judul. Tukijo yang juga penulis buku juga memberikan contoh-contoh artikel yang sudah dimuat di koran. Menurutnya bahan menulis bisa dari hasil penelitian maupun gagasan ilmiah.
Sementara itu Lilik Rahmawati secara detail menjelaskan pentingnya pemahaman PKB bagi guru.Ia lebih lanjut menjelaskan jenis publikasi ilmiah hingga bentuk pelaporan agar karya bisa dinilai.Menurutnya secara regulasi sama hanya saja terkadang kebijakan daerah yang berbeda.
Karya para peserta berupa 2 artikel akan ditayangkan di Jateng Pos.Bukti karya yang tayang akan dikirim ke alamat penulis.(*/tkj/jan)
