Antara Orang Tua, Sahabat dan Guru

Sutriasih, S.Pd.I. Guru MIM Marongsari, Sapuran, Wonoso
Sutriasih, S.Pd.I. Guru MIM Marongsari, Sapuran, Wonoso

WONOSOBO – Pada umumnya orang tua ingin memiliki anak yang membanggakan. Anak yang berprestasi,pandai,sopan, santun, suka menolong dan berbakti pada orang tua. Tapi tahukah mereka, bahwasannya anak-anak  pun ingin memiliki orang tua yang mau memahami mereka. Memahami karakter dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Karena hampir setiap anak memiliki kesulitan dalam belajar. Hanya saja tingkat kesulitan belajar tiap anak  berbeda-beda. Kesulitan dalam belajar sangat mempengaruhi prestasi anak. Anak yang pandai akan segera menyadari dan segera mencari solusi. Sedangkan pada beberapa anak yang lambat belajar, akan semakin memperburuk nilai.

Tuntutan para orang tua kepada anak-anaknya yang memiliki masalah dalam belajar, akan semakin memperburuk keadaan psikologis anak. Ketika anak mendapat nilai buruk, sejatinya adalah beban besar yang harus ia tanggung. Terlebih ketika sesampainya di rumah,orang tua justru menyalahkan mereka atas kegagalan tersebut. Hal ini menambah rasa bersalah yang semakin melemahkan semangat belajarnya. Anak menjadi semakin malas belajar karena merasa usahanya sia-sia saja. Berkali-kali ia belajar, tapi nilai yang di dapat pun tak kunjung baik. Dan jika masalah ini tak segera diatasi, maka tidak menutup kemungkinan anak menjadi bosan di rumah. Karena rumah dianggap kurang nyaman baginya.

Baca juga:  Pendidikan Karakter Bangun Peradaban Bangsa

Peran orang tua sangatlah penting dalam memahami karakter dan kemampuan anak. Orang tua yang baik, tak akan menyalahkan anakketikamendapat nilaiyang kurang memuaskan. Mereka justru akan mencari tahu penyebabnya. Apakah karena malas belajar, karena terlalu banyak kegiatan, kurang bisa membagi waktu, karena sedang sakit, atau karena memang belum memahami materi pembelajaran. Sumber permasalahan tersebut dicari tahu terlebih dahulu untuk menentukan solusinya.

Dalam menyelesaikan masalah belajar, orang tua dapat berperan layaknya seorang sahabat dan sebagai guru. Sebagai sahabat, orang tua harus menjadi teman ngobrol yang asik. Sehingga anak tidak sungkan untuk membicarakan segala permasalahannya. Buatlah anak merasa nyaman, sehingga dapat mencurahkan isi hatinya secara jujur. Dalam hal ini, selain mendapatkan informasi tentang kesulitan belajar, orang tua juga mengetahui lebih jauh tentang pergaulan anak tanpa kita harus mengawasi secara langsung. Hargailah setiap pendapat dan keputusannya. Jadilah sebagai sahabat yang setia mendengarkan dan memberikan pendapat ataupun motivasi bila perlu.

iklan
Baca juga:  Efektifkan PJJ dengan Microsoft Teams For Education

Peran orang tua sebagai guru. Sekalipun profesi orangtua bukan guru,orangtua harus bisa membantu mengatasi kesulitan dalam belajar anak di rumah. Misalnya dengan membuatkan jadwal kegiatan harian anak agar dapat melakukan aktifitas secara keseluruhan dengan waktu istirahat dan bermain yang cukup. Jadwal harian merupakan pembiasaan yang membuat anak menjadi disiplin waktu di kemudian hari. Selain membuatkan jadwal, orang tua juga menanyakan kepada anak tentang materi pembelajaran di sekolah. Baik pelajaran yang disukai maupun yang tidak. Yang dipahami maupun yang belum. Dan tanyakan pula nilai tugas atau ulangannya. Kemudian lihatlah hasil pekerjaannya pada buku. Amati bagian yang masih salah. Jika orang tua menguasai materi pembelajaran tersebut, ajarkanlah penyelesaiannya dengan penuh kesabaran. Buatkan soal yang sejenis untuk dikerjakan ulang hingga paham. Jika orang tua kurang paham dengan pelajaran tersebut, carilah bantuan dari teman, guru maupun mencari sumber belajar yang relevan melalui internet. Jadilah guru yang mendampingi belajar anak di rumah.

Baca juga:  Finger Painting Tingkatkan Keterampilan Motorik Halus Siswa

Selain membantu mengatasi masalah kesulitan belajar, orang tua juga harus memberi contoh yang baik dalam menanamkan sikap saling menghormati, toleransi, sopan santun, disiplin dan jujur. Hal ini tak kalah pentingnya dengan ilmu pengetahuan. Karena generasi penerus bangsa yang pandai dan berkepribadan baik, akan membuat bangsa semakin hebat.

Orang tua juga berperan penting dalam menanamkan rasa percaya diri pada anak. Dengan rasa percaya diri yang kuat, anak menjadi lebih berani dalam berekspresi. Lebih berani menunjukkan bakat dan kemampuannya. Sehingga anak dapat lebih mudah meraih prestasi.

 

Sutriasih, S.Pd.I.

Guru MIM Marongsari, Sapuran, Wonosobo

iklan