JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Puluhan model anak-anak, remaja, dan ibu-ibu tampil berlenggak lenggok memukau di atas panggung cat walk di lapangan Dusun Bulusari Desa Rejosari, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang.
Model-model ini memperagakan beragam busana, seperti kebaya, busana internasional Cina, Korea, India, gaun pengantin mewah, gaun pesta elegan, hingga busana design kreatif.
Para model terdiri dari warga yang berasal dari beberapa Desa di Kecamatan Jambu kolaborasi dengan anak-anak dari Panti Asuhan Aisyiyah Puteri Jambu. Semua model amatir ini tak canggung dan tampak luwes mengikuti setiap hentakan musik fashion show diatas panggung.
Tidak hanya fashion show, panggung pentas seni spektakuler malam itu juga dipenuhi penampilan kreatif lainnya. Ada empat penari cilik tradisional, pentas nyanyi anak desa, anak panti dan ibu-ibu berbakat dari pedesaan sekitar. Dan penampilan spesial duet pantomim Farhan dan Cahyo dari SDN Rejosari serta bintang tamu Ambarawa Akustik.

Pertunjukan yang tak biasa ini digagas Komunitas Perempuan Kreatif Bulusari Jambu (PKBJ) yang didukung penuh oleh Kesongo Point Car Wash & Caffe Tuntang Kabupaten Semarang.
Acara ini dikonsep Shinta Ardhan, yang juga aktifis jurnalis perempuan dengan semangat pemberdayaan anak, perempuan dan masyarakat. Warga yang memiliki potensi di bidang industri kreatif dirangkul dan diberi sarana kompetisi dan panggung untuk tampil.
Begitu konsep acara dipublikasikan, peminat dari bidang industri kreatif di Kecamatan Jambu yang semangat bergabung di event ini cukup banyak. Mereka adalah para designer muda, penjahit senior, para perias muda, penata rambut, penggiat UMKM klaster kerajinan dan kuliner, produsen kopi pedesaan, musisi, fotografer, hingga blogger. Mereka ingin bergabung mendukung panggung fashion show.
Owner Kesongo Point dr Robby Hermawan dan Retno Margiastuti mengatakan dukungan pihaknya kepada kegiatan kreatif masyarakat ini berdasar pada tantangan jaman sekarang. “Era industri kreatif saat ini membuka peluang kepada siapa saja untuk berlomba-lomba mewujudkan ide-ide yang bernilai jual,” ujar Retno.
Dokter Robby bangga dari event seperti ini, akhirnya memunculkan kolaborasi yang luar biasa kompak dari para pelaku industri kreatif di Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang.
“Ini Menjadi panggung bersama para designer muda, perias, pengrajin, anak-anak muda berbakat yang potensial. Ini harus terus diasah agar lebih berdaya guna,” ungkap dokter Robby dalam sambutannya di acara puncak Pentas Seni Merdeka dan pengumuman lomba-lomba kreatif, Sabtu (20/8) lalu.

Sebelum malam puncak itu, rangkaian acara dimulai dari 5 sampai 18 Agustus 2022 berupa Lomba Foto Model Kemerdekaan kategori anak dan remaja. Dilanjutkan Lomba Foto dan Menulis Tentang UMKM Pedesaan Kreatif yang terbuka untuk masyarakat usia 15 tahun ke atas.
“Tujuan lomba menulis ini untuk mendorong budaya literasi di kalangan masyarakat dan pelaku UMKM karena diberi tantangan untuk menemukan UMKM yang produktif, produk berkualitas dan perjuangan usaha yang menarik,” ujar Nunik Riwayati, Ketua Panitia.
Semua pemenang diumumkan di panggung Pentas Seni Merdeka. Sekaligus pemberian penghargaan Wirausaha Inspiratif Kecamatan Jambu kepada Bu Maimunah, warga Desa Rejosari, Lansia Wirausaha Ulet kepada Turyono, Wirausaha Bakso Keliling Ulet kepada Nurochmi, dan kepada penyandang cacat pembuat sepatu batik handmade yang dan produktif.
“Pemberian award ini untuk mengapresiasi wirausaha di tingkat pedesaan yang jarang mendapat perhatian dan penganugerahan yang bisa menjadi motivasi diri dan orang lain,” tambah Shinta
Pelaku industri kreatif yang mendukung acara ini diantaranya designer muda berbakat dari Kecamatan Jambu, Enita FD, Susan MUA & Wedding Gallery, Reine MUA, pengrajin sepatu batik rumahan Hafara Shoes, Produsen Kopi Tugusari Yossi Mebel, Nanda Catering, dekorasi panggung Kuncoro Entertainment. Kemudian para fotografer dan blogger dari Salatiga dan Ambarawa. (sin/biz/muz)