JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN – Pesta pernikahan seorang bule asal Australia bernama Luke Benjamin Vidler dengan gadis desa asal Desa Galeh, Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen mendapat perhatian meriah warga setempat, Rabu (9/11). Hebohnya lagi, dalam pernikahan itu dimeriahkan juga dengan pentas tarian Beksan Tayub. Sejumlah 15 penari ledek tayub berjoget bersama bule Sidney Australia ini.
Pernikahan Luke Benjamin Vidler dengan Dina Ekawati menjadi tontonan sendiri. Lantaran Luke Benjamin Vidler memakai baju adat budaya Karaton Surakarta Hadiningrat. Luke Benjamin Vidler anak dari pasangan Andrew Widler dengan Karen Vidler warga negara Sydney Australia menyatu dengan warga setempat ikut menari tayub.
Kedua mempelai merasa bahagia melihat keramahan warga masyarakat dan disambut dengan 15 penari gambyong tayub.
Pengantin Luke Benjamin Vidler dengan Dina Ekawati menari lebih dulu. Kemudian dilanjutkan menari bareng Andrew Widler orang tua mempelai pria.Meskipun tidak tau bahasa dan irama gending tayuban, Andrew Widler dikurumi para ledek tayub,ada yang minta dicium,dipeluk oleh Andrew.
banyak para tamu undangan yang menyapa dengan sebutan helo mister,dibalas oleh Andrew terima kasih ternyata bisa bahasa Indonesia.
Luke Benjamin Vidler mengaku dirinya merasa bahagia senang melihat orang Indonesia ramah ramah dan gotong royong solidaritasnya sangat tinggi.
“Maka dengan itu saya menikahi seorang gadis cantik asal Desa Galeh ini, “ungkapnya
Lanjut Luke Benjamin Vidler,saya juga senang memakai pakaian adat jawa,saya merasa senang disini ada banyak penari yang sangat indah.
“Bahkan orang tua saya Andrew ikut menari bersama sama dengan para penari,ini sangat spesial bagi keluarga kami dari Sydney Australia,” pungkas Luke Benjamin.
Kepala Desa Galeh Triyono.SH menyampaikan bahwa warganya bernama Dina Ekawati anak dari Bambang Mulyono dengan Lampen almarhum, dinikahi oleh Luke Benjamin Vidler warga negara Sydney Australia, yang juga mengapresiasi warga Sydney Australia,yang mau berdandan dengan pakaian adat jawa,memakai beskap lengkap,dan mau berjoget dengan para penari ledek tayub.
“In sangat langka Warga Sydney Australia justru senang dengan budaya Jawa,saya sangat salut pada keluarga mempelai pria, ternyata warga negara asing (WNA) suka dengan budaya Jawa,” tutur Triyono. (ars)