JATENGPOS.CO.ID, TEGAL– PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) beserta karyawan terus melanjutkan program sumbangsih bagi masyarakat di berbagai daerah. Di awal November 2022 ini, aksi sosial menyasar ke masyarakat yang bermukim di kawasan pegunungan di Tegal Selatan, dan ke Kota Bandar Lampung.
Aksi sosial ini berangkat dari keinginan kuat karyawan XL Axiata Business Solutions untuk membantu peningkatan kualitas hidup masyarakat hingga ke pelosok desa, di mana layanan dan jaringan XL Axiata menjadi bagian dari keseharian masyarakat setempat.
Di Kabupaten Tegal, tepatnya di Desa Guci, Kecamatan Bumijawa, tim XL Axiata Business Solutions bersama Majelis Taklim XL Axiata (MTXL) membangun sarana jamban sehat. Fasilitas dasar yang dibangun sesuai standar kesehatan ini untuk melengkapi kebutuhan PAUD Taman Hati Tirto Aji yang berada di desa tersebut.
Saat ini sekolah untuk pendidikan usia dini tersebut belum memiliki fasilitas tersebut. Dana pembangunan ini berasal dari kolektif karyawan XL Axiata Business Solutions. Pada kesempatan itu, MTXL Axiata juga salurkan dana zakat kepada yatim dan prasejahtera.
Melalui aksi sosial ini pula, karyawan XL Axiata juga menyerahkan donasi pendidikan berupa seperangkat laptop, modem, hingga alat-alat tulis untuk PAUD yang sama. Selain itu, juga ada santunan kepada 19 murid duafa dan 3 guru yang tergolong prasejahtera. Penyerahan dilakukan pada Jumat, (11/11) oleh Chief Enterprise & SME Officer XL Axiata, Feby Sallyanto.
Feby Sallyanto mengatakan, keberadaan MCK yang memadai cukup mendesak dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sementara itu, secara ekonomi, kondisi sebagian besar masyarakat sekitar, khususnya para orangtua dan tenaga pengajar juga kurang memadai untuk pengadaan fasilitas MCK secara swadaya.
Kebetulan, XL Axiata Business Solutions memang sedang ada kegiatan di Guci. Ini momentum yang baik bagi kami untuk sekalian melaksanakan bakti sosial ini. Kami berharap, bantuan ini bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Sementara itu, Pengelola PAUD Taman Hati Tirto Aji, Nurul Khalifatun, mengungkapkan, Alhamdulillah atas bantuan sarana MCK yang telah diberikan XL Axiata ini. Sebelum ada bantuan ini, fasilitas MCK di tempat kami sangat terbatas.
“Kami pun tidak bisa memberikan fasilitas MCK yang memadai kepada anak-anak didik kami. Padahal, sedari dini, anak-anak ini perlu untuk diajarkan pentingnya meningkatkan kualitas hidup melalui pemanfaataan MCK dengan baik dan benar,” ujarnya.
Program Wisata Hijau di Lampung
Sementara itu, di Kota Bandar Lampung, karyawan dan MTXL bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Nasional Inisiatif Zakat Indonesia (Laznas IZI) Lampung, meluncurkan program Wisata Hijau Kota “Green Me”, Sabtu (12/11/2022).
Program ini sebagai upaya pemberdayaan pemerintah dengan masyarakat. Program ini berupa kawasan wisata rekreasi dan edukasi berbasis agrowisata yang berlokasi di Kelurahan Labuhan Ratu, Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung, Lampung.
Program ini melibatkan warga kurang mampu untuk secara langsung ikut mengelola, menanam, serta merawat sayuran, buah-buahan, serta budidaya ikan. Hadir dalam acara peluncuran tersebut, Ketua Majelis Taklim XL Axiata, Yanuar Tirta Kumaya dan Direktur Pendayagunaan IZI Pusat, Aan Suherlan.
Ketua Majelis Taklim XL Axiata, Yanuar Tirta Kumaya mengatakan, Program Wisata Hijau Kota ini menggunakan dana zakat yang ini berasal dari karyawan XL Axiata untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. XL Axiata berkomitmen untuk terus memperbesar kontribusi kepada masyarakat sebagai wujud kepedulian melalui program-program CSR yang berkelanjutan.
“Kami berharap, melalui program ini, kami bisa ikut membantu membangun upaya peningkatan ekonomi masyarakat Kelurahan Labuhan Ratu, Kecamatan Kedaton. Program ini pun bisa menjadi bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan Kota Bandar Lampung,” ujarnya.
Program “GreenMe” yang dibangun sejak 23 Oktober 2022 ini memanfaatkan lahan seluas lebih kurang 500 meter persegi yang merupakan lahan sewa. Lokasi ini juga dikembangkan untuk menjadi destinasi wisata edukasi tanaman sayur, buah, dan ikan. Sayuran, buah, dan ikan yang dihasilkan akan dijual baik pada pengunjung destinasi, masyarakat umum ataupun untuk kebutuhan industri kecil menengah, saat ini ada sekitar 6 orang yang menjadi karyawan di tempat ini. Ada tiga kota lain yang menjalankan program ini di antaranya Yogyakarta, Balikpapan, dan Palu.(aln)