spot_img
28.8 C
Semarang
Kamis, 26 Juni 2025
spot_img

Ganjar Cek Banjir Semarang, Minta Kepala Daerah Intensifkan Koordinasi

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG– Banjir di sejumlah lokasi di Kota Semarang mendapat perhatian serius dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar memantau titik-titik banjir tersebut, Sabtu (31/12/2022), mulai dari Simpang Lima, Jalan Ahmad Yani, Jalan Gajah dan Jalan Tambak Dalam Raya.

Start pukul 09.00 WIB, Ganjar meluncur dari kediaman dinasnya menuju ke titik pertama di Simpang Lima. Banjir dimulai dari Jalan Pahlawan, namun tidak menggenangi seluruh kawasan Simpang Lima.

Beberapa petugas polisi tampak melakukan pengaturan lalu lintas. Ganjar turun langsung menyapa petugas tersebut. Ia bertanya terkait kondisi drainase di kawssan simpang lima.

“Ndan ini drainasenya di mana?” kata Ganjar pada petugas kepolisian.

“Iya pak ini ada di pinggir-pinggir jalan sebelah kiri sama di bundarannya,” ujar petugas.

Tak berlama-lama, Ganjar langsung melanjutkan perjalanan menuju ke Jalan Gajah Raya. Begitu melintas Jalan Ahmad Yani, rangkaian melambat karena sepanjang jalan tersebut juga tergenang banjir yang cukup tinggi.

Sedangkan di Jalan Gajah Raya, banjir tampak menggenang di ketinggian sekitar 30-60 cm. Sepeda motor yang melintas harus dituntun. Bahkan air juga masuk ke dalam mobil double cabin yang ditumpangi Ganjar.

Ganjar turun dan langsung disambut warga yang sukarela mengatur lalu lintas. Sejumlah kendaraan roda dua tampak terjebak di sisi jalan Tlogosari yang tak tinggi genangan airnya.

“Ini nanti yang hujan-hujanan mandi pake air sabun lho, malah do keceh ki,” seloroh Ganjar.

Cukup lama Ganjar berada di Jalan Gajah. Selain berinteraksi dengan warga, jalan yang tergenang banjir tinggi juga memperlambat laju kendaraan.

Dari Jalan Gajah Raya, Ketua PP Kagama itu menuju ke pompa Sawah Besar. Di sepanjang jalan itu air menggenang hingga sepinggang orang dewasa. Di perjalanan, Ganjar tampak menyapa warga dan mengingatkan agar tak bermain di genangan banjir.

Kemudian Ganjar mengecek kondisi pompa di Rumah Pompa Sawah Besar dan Waru. Dari laporan petugas, diketahui seluruh pompa berfungsi dengan baik. Hanya saja pompa di Rumah Pompa Waru terpaksa dimatikan karena debet air melebihi mesin.

“Terjadi hujan yang cukup lebat, maka kemarin Pak Menhub menghubungi saya agar kami berkoordinasi dengan BMKG dan BNPB,” kata Ganjar di rumah pompa sawah besar.

Ganjar menuturkan sehari tadi menerima laporan bencana banjir terjadi di Kota Semarang, Kudus, Pati, Pekalongan hingga Pemalang. Ganjar meminta agar semua daerah tak terkecuali memastikan kondisi pompa berjalan dengan baik.

Ganjar terus berkoordinasi dengan para kepala daerah. Khususnya yang melaporkan wilayahnya mulai tergenang banjir.

“Frekuensinya cukup panjang sampai hari ini. Kapasitas (pompa) beberapa kota cukup optimal namun kita ini cek untuk memastikan mereka aktif semuanya,” ujar Ganjar.

Ia mengimbau kepala daerah mulai menyiapkan bantuan logistik dan evakuasi. Dalam situasi bencana, kata Ganjar, yang terpenting menyelamatkan manusianya.

“Ini saya masih menunggu beberapa laporan, saya minta Bupati/Wali Kota untuk memerintahkan kades dan camat untuk ngecek, di mana yang paling parah untuk segera dilaporkan. Kita tolong dulu manusianya,” katanya.

Ganjar juga telah menginstruksikan BPBD dan relawan untuk menyiapkan kondisi-kondisi kedaruratan termasuk logistik, peralatan rescue, termasuk titik-titik yang diperlukan evakuasi.

Dalam kesempatan ini Ganjar mengimbau agar masyarakat mewaspadai cuaca buruk yang diprediksi berlangsung hingga awal tahun 2023. (ul/muz)

spot_img

TERKINI