Kahoot! Tingkatkan Partisipasi Siswa Belajar Bahasa Inggris

Dra. Does Ichnatun Dwi S., M.Pd. Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 3 Semarang
Dra. Does Ichnatun Dwi S., M.Pd. Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 3 Semarang

JATENGPOS.CO.ID , – Tidak semua sekolah dasar(SD) mengajarkan bahasa Inggris. Beberapa mengajarkannya dalam kegiatan intrakurikuler, sebagian melalui ekstra kurikuler, dan lainnya tidak mengajarkannya. Kondisi seperti ini menyebabkan bekal belajar awal siswa terhadap pelajaran bahasa Inggris berbeda-beda. Hal ini berakibat pada partisipasi siswa dalam pembelajaran. Partisipasi setiap siswa selama pembelajaran perlu diperhatikan guru agar mereka mendapatkan pengalaman secara langsung. Belajar dari pengalaman sendiri lebih efektif dibandingkan dengan belajar dari buku maupun orang lain. Seperti telah dikutip dari Engine for Education, hanya ada satu cara untuk mempelajari  bagaimana melakukan sesuatu, yaitu dengan melakukannya. Demikian pula hanya ada satu cara untuk mempelajari bahasa Inggris, yaitu dengan terlibat langsung.

Pada abad 21, teknologi berkembang pesat. Hampir semua siswa bisa menggunakannya. Guru harus menyesuaikan diri memanfaatkannya untuk pembelajaran. Salah satunya pembelajaran menggunakan media Kahoot! sangat tepat untuk membantu siswa meningkatkan partisipasinya dalam pembelajaran.

Baca juga:  Geliat Pemerintah Daerah Melestarikan Wayang Kulit

Kahoot! adalah sebuah webtool untuk membuat kuis, diskusi, maupun survei. Ini merupakan pembelajaran online berbasis permainan, menggunakan bahasa, perangkat, maupun sistem operasional apapun, serta untuk segala usia. Selain itu, belajar melalui Kahoot! sangat mudah dilaksanakan. Hanya saja, guru harus menyiapkan sendiri butir soalnya, tidak mengopinya begitu saja. Meskipun pembelajarannya menggembirakan, butir soal yang monoton akan membosankan.

Untuk bisa menggunakan Kahoot!, siswa harus memiliki akun dengan mendaftarkan diri sebagai siswa pada ‘https://getkahoot.com/ melalui perangkat apa saja. Siswa hanya bisa melihat simbol yang menunjukkan pilihan jawaban pada perangkat mereka. Pertanyaan ada pada perangkat guru yang bisa ditampilkan pada layar LCD.

iklan

Kahoot! bisa dimainkan secara perorangan maupun berkelompok. Ketika  siswa memainkannya secara berkelompok, mereka bisa bergantian mengambil peran sebagai pemimpin. Mereka akan berubah dari seorang pembelajar menjadi seorang pemimpin, seperti yang dikemukakan oleh Nelson (1994). Marello menjamin Kahoot! memberikan guru sebuah metode baru untuk menilai pengetahuan siswa dan mendorong mereka untuk berpartisipasi di kelas.

Baca juga:  Memahami Gaya Belajar Memudahkan dalam Belajar Kelompok

Beberapa manfaat pembelajaran melalui Kahoot! adalah (1) siswa bisa menggunakan berbagai perangkat untuk mengaksesnya; (2) siswa bisa berubah dari hanya sebagai pembelajar menjadi pemimpin; (3) Kahoot! memberikan siswa suasana belajar yang gembira, (4) guru bisa membuat kuis, diskusi, atau survei; (5) guru memiliki bank soal yang bisa digunakannya sewaktu-waktu; (6) guru bisa mengatur waktu mengerjakan kuis untuk tiap nomernya; serta (7) guru bisa mendapatkan umpan balik dan menilai pengetahuan siswa secara langsung.

Latihan menggunakan Kahoot! tidak hanya akan meningkatkan partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Inggris, tapi juga membiasakan mereka berpikir kritis. Mereka dituntut menganalisis pertanyaan dan jawaban secara cepat dan tepat sebelum mengambil keputusan. Selain itu, permainan Kahoot! memungkinkan siswa menjadi lebih disiplin.

Baca juga:  Peningkatan Belajar Siswa dengan Media Puzzle

Hampir semua siswa antusias dalam mengikuti permainan ini karena pertanyaan dilengkapi dengan gambar atau video. Bahkan menggunakan ungkapan yang pendek-pendek, serta diiringi musik yang sesuai dengan usia mereka. Bukan hanya itu, kahoot bias menjadi bentuk media interaktif online.

Sayang sekali, Kahoot! belum bisa mengakomodir pertanyaan isian singkat apalagi uraian. Meskipun demikian, kompetensi analitik siswa tetap bisa diasah dengan memberikannya pertanyaan yang menuntut siswa berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skills). Untuk itu, guru diharapkan mau menggunakan Kahoot sebagai alternative media interaktif dalam evaluasi pembelajaran di kelas.

 

Dra. Does Ichnatun Dwi S., M.Pd.

Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 3 Semarang

iklan