JATENGPOS.CO.ID, – Saat ini, pelajaran matematika oleh siswa umumnya dipandang sebagai pelajaran yang “sulit dan menakutkan”. Bagi siswa, matematika dirasakan sulit karena susah dimengerti, dipenuhi rumus-rumus, serta pendekatan pembelajaran matematika yang menjadikan siswa tidak merasa nyaman selama kegiatan belajar-mengajar, sehingga kepedulian mereka akan pentingnya matematika sebagai bagian dari kehidupan tak dapat mereka rasakan manfaatnya.
Terlebih bagisiswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)yang menganggap belajar matematika sebagai pelajaran nomor dua. Siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengganggap pelajaran yang utama adalah pelajaran materi kejuruan. Anggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang dianggap sulit, terlalu banyak tugas, guru yang galak dan hal-hal negatip yang menjadikan para siswa semakin tidak menyukai matematika.
Agar siswa dapat belajar matematika dengan nyaman dan menyenangkan maka dibutuhkan motivasi. Ada banyak cara untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar matematika, salah satu cara yang dipakai adalah dengan Sejarah Matematika.
Dengan mengenal dan memahami sejarah matematika ternyata dapat memberikan motivasi positip bagi siswa. Siswa mengenal tokoh-tokoh dan penemu konsep-konsep matematika sehingga mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang konsep matematika yang akan diajarkan guru dalam pembelajaran, anak menjadi tertarik, dan termotivasi untuk mempelajari konsep –konsep matematika lebih lanjut.
Bagaimanakah cara menggunakan sejarah matematika tersebut? Sesungguhnya sangatbanyak cara yang dapat ditempuh sesuai dengan tujuan apa yang diinginkan. Berikut ini secara lebih rinci, John Fauvel (Garner, 1996) menyarankan beberapa cara yang dapat ditempuh dalam menggunakan sejarah dalam pembelajaran matematika di kelas, yaitu: menyebutkan atau menceritakan tentang matematikawan pada zaman dahulu secara menyenangkan, menyediakan pengantar sejarah untuk konsep-konsep yang baru bagi siswa, memacu siswa untuk memahami masalah-masalah sejarah tentang konsep-konsep yang telah mereka pelajari, memberi tugas-tugas tentang sejarah matematika, melengkapi latihan-latihan di kelas atau di rumah dengan menggunakan tulisan-tulisan matematika dari zaman dahulu, aktivitas drama langsung dengan kegiatan refleksi interaksi matematika, memacu kreasi tampilan poster atau proyek lain dengan topik-topik sejarah, merencanakan proyek tentang aktivitas lokal matematika pada zaman dahulu, menggunakan contoh-contoh penting dalam sejarah matematika untuk menggambarkan teknik-teknik atau metode-metode matematika, mengeksplorasi miskonsepsi, kesalahan, atau pandangan lain pada zaman dahulu untuk membantu pemahaman dan penyelesaian kembali akan kesulitan-kesulitan yang dijumpai oleh siswa pada masa sekarang, merencanakan suatu pendekatan pedagogik untuk suatu topik tertentu dengan menggunakan perkembangan sejarahnya dan merencanakan urutan dan struktur topik dalam silabus pembelajaran dengan landasan sejarah.
Contoh sejarah matematika dapat disajikan melalui tokoh matematika dan topik matematika sekolah, diantaranya:Blaise Pascal adalah seorang ahli matematika, fisikawan, penemu, penulis dan filsuf Kristen berkebangsaan Perancis.. Ia lahir di Clermont-Ferrand, Perancis pada tanggal 19 Juni 1623 dan meninggal pada tanggal 19 Agustus 1662 pada umur 39 tahun. Ayahnya bernama Étienne Pascal seorang petugas penarik pajak yang bekerja di wilayah Auvergne, Perancis dan ibunya bernama Antoinette Bagon. Saat Blaise Pascal berusia 3 tahun, ibunya wafat meninggalkan ia dan dua saudara perempuannya, Gilberte dan Jacqueline.
Sejak kecil Blaise dikenal sebagai seorang anak yang cerdas walaupun ia tidak menempuh pendidikan di sekolah secara resmi. Karyanya sangat bermanfaat dan yang dipakai sampai saat ini antara lain : Mesin Hitung / Kalkulator mekanik dinamakan Kalkulator Pascal atau Pascaline dan merupakan kalkulator mekanik , Hukum Pascal, Pompa Hidrolig, Alat Suntik dan teori probabilitas.
Ketika Pascal berusia 18 tahun tepatnya pada tahun 1641 ia melihat ayahnya sedang sibuk mengitung pajak. Timbul keinginannya untuk membantu ayahnya. Berkat kerja keras dan keseriusannya terciptalah kalkulator digital pertama di dunia. Ia terus bekerja dan belajar untuk menciptakan hal-hal baru hingga jatuh sakit. Kebiasaan untuk belajar tidak pernah hilang, walau sakit kanker, pada waktu istirahat diisi dengan bermain kartu, akhirnya dengan Pierre de Fermat beliau dapat menciptakan Teori Probabilitas (Teori Kemungkinan) yang disebut dengan Peluang Kejadian. Kemudian Pascal juga melakukan eksperimen pengulangan, percobaan Torri Celli, dan berhasil menemukan Hukum Tekanan zat cair. Di akhir hidupnya, Pascal menghabiskan waktunya dengan hidup membiara.
Hikmah yang dapat diambil dari tokoh Blaise Pascal adalah kerja keras, keseriusan dan rasa ingin tahu adalah awal seseorang untuk belajar, sikap tidak pernah puas, pantang menyerah dan terus mencoba bereksperimen akan menghasilkan buah yang luar biasa, keterbatasan fisik bukan halangan untuk tetap berkarya dan menciptakan sesuatu yang berguna dan kecerdasan, kesuksesan dan keberhasilan tidak menjadikan seseorang lupa pada sang pencipta.
OLEH : Dra.MG.Eko Sri Windaryati
SMK Negeri 11 Semarang